Dumai, Riau (Antarariau.com) - Wali Kota Dumai Riau Zulkifli As mengecek kesiapan personel dan sarana prasarana penanggulangan kebakaran lahan dan hutan usai memimpin upacara gelar pasukan Operasi Bina Karuna Siak 2017, Kamis.
Dalam sambutan, upacara kesiapsiagaan karhutla ini untuk peningkatan kesepahaman bersama dalam upaya penanganan kebakaran lahan yang berakibat buruk ke lingkungan dan menimbulkan kerugian tidak sedikit.
"Penanganan kebakaran lahan ini harus dilakukan bersama dan saling membahu meski kondisi dumai kini masih normal dan belum terdampak bencana asap, namun pasukan tetap siaga," kata wali kota.
Dijelaskan, apel gelar pasukan ini bertujuan juga agar aparat hukum terkait lebih fokus dalam penanganan perkara karlahut untuk memberikan efek jera kepada pelaku pembakar.
Dampak dari kebakaran lahan ini, selain lingkungan rusak dan muncul bencana asap, juga potensi konflik satwa dengan manusia karena habitat di hutan terbakar sehingga mencari kehidupan baru di pemukiman.
Karena itu, pemerintah terus mendorong semua pihak, termasuk perusahaan pemanfaat izin hutan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan ini demi kepentingan bersama dan keutuhan lingkungan.
"Aparat agar lebih fokus menegakkan aturan hukum dan tindak tegas pelaku pembakar lahan ini sehingga tidak ada bencana asap di lingkungan kita karena sangat menganggu aktivitas dan kesehatan," sebutnya Zulkifli.
Terkait sarana prasarana, Wali Kota Zulkifli As mengaku masih belum mencukupi untuk kebutuhan penanganan karlahut di semua kecamatan, dan kedepan tetap akan diupayakan melengkapi peralatan pemadaman titik api tersebut.
Data Kepolisian Resort Dumai mencatat jumlah kejadian karlahut sepanjang tahun 2017 ini sebanyak 28 titik api, namun keseluruhan telah ditangani aparat gabungan, termasuk proses hukum pelaku.
Apel gelar pasukan Operasi Bina Karuna Siak 2017 diikuti sekitar 400 personel gabungan TNI Polri, Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ini berlangsung di komplek perkantoran terpadu Pemkot Dumai Jalan HR Subrantas.
Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Dumai Tengku Ismet menyatakan, kebutuhan peralatan sarana dan prasarana sejak tahun 2015 sebanyak 50 unit terus diajukan dalam anggaran pemerintah daerah.
"Sudah mengajukan pompa air untuk pemadaman namun sayangnya belum terealisasi," kata Ismet kepada pers.