Sembilan CJH Riau Dirawat Di Klinik Kesehatan Haji Di Madinah

id sembilan cjh riau dirawat di klinik kesehatan haji di madinah

Sembilan CJH Riau Dirawat Di Klinik Kesehatan Haji Di Madinah

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebanyak sembilan calon haji asal Provinsi Riau mendapatkan perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah karena sakit.

"Sembilan calon haji itu mendapatkan perawatan karena kondisi mereka melemah, kemungkinan kelelahan sehingga harus dirawat di klinik, sedangkan informasi yang jelas tentang penyakit JCH tersebut belum diperoleh," kata Plh Kabid PHU Kanwi Kemenag Riau Drs H Saifunnajar MH dalam keterangannya, Senin.

Menurut Saifunnajar, dua dari sembilan jaaah calon haji (JCH) yang mengalami kondisi melemah, yakni Samidi Citro Sentono (69) asal Kabupaten Siak Kloter 06 Batam dan Sri Kristawati Zainal (50) asal Kota Pekanbaru Kloter 03 Batam.

Saifunnajar mengatakan, pihaknya terus meningkatkan berkoordinasi untuk mendapatkan informasi jelas tentang kondisi kesehatan jamaah tersebut dari Madinah dan semua masih dalam keadaan baik.

Selain itu enam JCH asal Embarkasi Batam yang sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah berdasarkan monitoring jamaah haji Siskohat Embarkasi Batam adalah Samidi Citro Sentono (69) asal Kabupaten Siak (Riau) Kloter 06 Batam,

Sri Kristawati Zainal (50) asal Kota Pekanbaru (Riau) Kloter 03 Batam, Niklan Haryani Nasir (59) asal Kabupaten Karimun (Kepri) Kloter 1 Batam.

Selanjutnya Mohammad Syuaib (65) asal Kabupaten Karimun (Kepri) Kloter 01 Batam, Misrin Darus Sukmoro (65) asal Kabupaten Karimun (Kepri) Kloter 01 Batam, Sukmahadaini Dogok (56) asal Kabupaten Karimun (Kepri) Kloter 01 Batam.

Para JCH yang sakit merupakan bagian dari 5.048 JCH yang diberangkatkan berasal dari kloter 3,4,5,6,7,8,9 dan 10, untuk gelombang pertama dan gelombang ke dua sebanyak empat kloter lagi yakni kloter 16, 17, 18 dan 26.

Total JCH Riau berdasarkan data terakhir sebanyak 5.048 atau berkurang sebanyak 16 orang dari sebelumnya 5.064 orang. Belasan orang lainnya tidak jadi berangkat (batal) dan meninggal.

Sedangkan pada setiap kloter akan didampingi oleh petugas haji sebanyak lima orang, terdiri atas seorang ketua, seorang pendamping ibadah, seorang dokter umum, dan dua perawat. Sementara itu JCH yang siap diberangkatkan itu didominasi oleh warga yang menjalani daftar tunggu sejak tahun 2010.