Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Pekanbaru mempertimbangkan untuk menggandeng swasta dalam mengelola sarana angkutan umum massal Bus Trans Metro Pekanbaru sebagai angkutan perkotaan di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
"Itu bisa saja kita lakukan, namun belum dalam waktu dekat ini. Sekarang kita masih melakukan pembahasan terkait rencana tersebut," kata Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer di Pekanbaru, Selasa.
Dia menuturkan, pengelolaan bus TMP ke swasta pada dasarnya bertujuan agar operasional dan layanan semakin baik serta profesional. Begitu juga dari sisi pendapatan, diharapkan semakin maksimal.
Untuk itu, dia menuturkan pembahasan akan dilakukan secara serius sehingga tujuan pengelolaan ke pihak ketiga dapat tercapai.
Pemko Pekanbaru sebelumny pernah memberikan hak kelola bus TMP ke pihak swasta PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP). Namun terhitung sejak awal 2017 lalu PT SPP memutuskan untuk tidak lagi memperpanjang kontrak kerjasama dengan Pemko Pekanbaru.
PT SPP mengaku akan fokus untuk mengelola Kawasan Industri Tenayan serta jaringan gas di Pekanbaru. PT SPP Kota Pekanbaru sebelumnya mengelola sebanyak 50 bus TMP berukuran sedang dengan kapasitas 35 penumpang. PT SPP sudah mengelola bus TMP sejak Juni 2013.
Kedepan, ia mengatakan tidak hanya pengelolaan bus TMP yang akan diserahkan ke pihak ketiga. Namun Pemko juga akan melakukan kerjasama pihak ketiga terkait pengangkutan sampah dan parkir.
"Kalau hasil evaluasi kita ternyata itu yang terbaik bisa saja nanti kita menggandeng pihak ketiga kembali," ujarnya.
Bus TMP yang identik dengan bus bewarna biru merupakan moda transportasi massal kebanggaan provinsi Riau. Selain murah, bus itu juga dilengkapi dengan pendingin udara serta menjangkau seluruh penjuru Pekanbaru hingga perbatasan Kampar.
Dalam waktu dekat, Pemko Pekanbaru akan kembali menambah moda transportasi umum bus TMP di Pekanbaru. Sebanyak 84 unit bus TMP akan dioperasikan tahun depan. Bus ini dioperasikan untuk menambah kekuatan armada yang saat ini beroperasi. Saat ini bus TMP yang beroperasi sebanyak 45 unit.
Dengan dioperasikannya 84 unit bus itu, maka sepuluh koridor, yang kini dua koridor dinonaktifkan akan kembali diaktifkan.
Dari 45 unit bus yang beroprasi saat ini, 13 bus diantaranya merupakan bus berukuran sedang dengan kapasitas 35 penumang, sementara 32 unit lagi adalah bus berukuran besar. Untuk mengoprasikan 45 unit bus TMP tersebut, Dishub memperkejakan THL sebanyak 240 orang. Mereka terdiri dari pramudi, pramugara, mekanik, security, petugas kebersihan halte, pengawas halte dan petugas tiket.
Pemko Pekanbaru Pertimbangkan Untuk Gandeng Pihak Swasta Dalam Kelola TMP
