Keberhasilan Program Desa Api RAPP tuai Apresiasi BNPB

id keberhasilan program, desa api, rapp tuai, apresiasi bnpb

Keberhasilan Program Desa Api RAPP tuai Apresiasi BNPB

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengapresiasi program Desa Api yang diluncurkan PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit Perusahaan April Group, sebagai salah-satu program cerdas yang secara efektif dapat menurunkan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kawasan itu.

"Menurut saya program yang telah diselenggarakan selama tiga tahun ini berdasarkan statistik mampu menurunkan titik panas, tentu merupakan program sangat cerdas. Dengan investasi RAPP senilai USD 6 juta atau Rp 75 miliar ini, menyelamatkan aset dengan nilai tujuh kalinya," ujar Willem Rampangilei dalam sambutannya pada dalam Peluncuran Desa Bebas Api 2017 yang diselenggarakan PT RAPP di Pangkalan Kerinci, Selasa.

Suksesnya program RAPP terbukti dengan adanya sejumlah desa berkomitmen menjaga desanya dengan menerapkan desa zero api, selain itu RAPP juga melakukan patroli pantauan udara di setiap desa dengan satu Koordinator penggerak yang juga melakukan sosialisasi akan dampak bahaya dari Kebakaran hutan dan lahan.

Tingkat keberhasilan dalam pencegahan bencana Karhutla dan bencana asap, kata Willem,tidak terlepas dari kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, disamping faktor alam yang turut menjadi penentu.

Pada 2017 ini, pihaknya telah mengalokasi dana sebesar Rp2 triliun untuk bencana alam termasuk di dalamnya dana cadangan penanggulangan karhutla, dengan mempersiapkan 27 helikopter water bombing yang akan segera melakukan patroli pada 2017 ini.

Dalam kesempatan tersebut, sebanyak Delapan Desa dari tiga Kabupaten di Provinsi Riau menerima "reward" atau penghargaan dari PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebesar Rp100 juta atas keberhasilannya menerapkan program Desa Bebas Api.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bendacana Daerah Willem Rampangilei kepada desa yang memenangkan reward Rp 100 Juta, yakni Desa Sering, Kuala Panduk, Petodaan, Teluk Binjai, Teluk Meranti, Penarikan yang berasal dari Kabupaten Pelalawan. Kemudian Desa Olak dari Kabupaten Siak dan Desa Tasik Putri Puyu dan Tanjung Padang dari Kepulauan Meranti.

Sedangkan desa yang mendapatkan reward Rp 50 juta, yakni Kelurahan Pelalawan, Kuala Tolam, Langgam dan Pangkala Gondai yang berasal dari Kabupaten Pelalawan. Lalu, Desa Lubuk Jering dari Kabupaten Siak.

Direktur Utama PT RAPP Rudi Fajar, mengatakan program tersebut dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak membakar lahan dengan menyediakan alternatif pertanian yang membantu membukakan lahan menggunakan alat pertanian.

"Setiap desa terdapat satu koordinator penggerak dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)di Desa Program Bebas Api, setiap hari melakukan patroli mengelilingi desa untuk memantau api. Mereka juga mensosialisasikan bahaya karhutla kepada masyarakat setempat," ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, HM Yunus yang juga menjadi penerima "reward" Rp100 juta dari RAPP mengatakan pada 2016, kawasan hutan itu berhasil melakukan pencegahan karhutla.

"Padahal tahun 2014, 2015 selalu terjadi kebakaran, ada yang dua hektare waktu itu. Saya ngamuk lapor ke polisi atau BPBD Kabupaten tidak ditanggapi, inilah saya baru berhasil 2016 dibantu program ini," kata Yunus.

Meski pada 2017, ia tidak lagi tetlibat dalam program RAPP, dirinya berjanji akan berkomitmen dalam menjaga kelestarian hutan dan antisipasi terjadi kebakaran.

Selama tiga tahun program berjalan, jumlah Desa yang bergabung terus meningkat. Dikarenakan pihak RAPP memberikan reward yang menarik kepada desa yang telah sukses mencegah pembakaran lahan di wilayahnya.

Reward tersebut berupa pemberian Rp 100 juta non-cash atau dalam bentuk program jika sebuah desa telah sukses menerapkan zero api.

Sementara, jika masih ada pembakaran lahan, desa yang bersangkutan hanya akan diberikan setengahnya yaitu Rp 50 juta. Hadiah ini tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan barang atau dalam bentuk pembangunan infrastruktur di desa.

Pada 2017 ini, jumlah desa di Provinsi Riau yang termasuk dalam program Desa Bebas Api berjumlah 18 desa yang berasal dari Kabupaten Pelalawan (Langgam, Penarikan dan Pangkalan Gondai), Siak (Dayun, Olak, Lubuk Jering), dan Kepulauan Meranti (Tanjung Padang, Tasik Putri Puyu, Mekar Delima, Dedap, Kudap, Lukit, Bumi Asri, Pelantai, Teluk Belitung, Mayang Sari, Bagan Melibur dan Mekar Sari). (ADV)