Laka kerja di PT KLK Dumai, satu pekerja dilaporkan meninggal tersengat listrik di room control

id PT KLK Dumai

Laka kerja di PT KLK Dumai, satu pekerja dilaporkan meninggal tersengat listrik di room control

Suasana duka di rumah orangtua Ha korban laka kerja di PT KLK Dumai, Jumat (3/7) malam.

Dumai (ANTARA) - Seorang pekerja PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) Dumai dilaporkan meninggal dunia akibat tersengat listrik dalam insiden kecelakaan kerja saat melakukan aktivitas di control room, pada Jumat (3/7) sekitar pukul 14.00 Wib.

Informasi dihimpun, korban berinisial Ha (32) kesetrum ketika bekerja di ruang kontrol kelistrikan bertegangan tinggi bersama seorang pelajar sekolah menengah kejuruan yang sedang magang.

Sejauh ini dari pihak perusahaan belum berhasil dikonfirmasi karena perwakilan PT KLK Nofri tidak menjawab wartawan.

Dilaporkan bahwa korban mengalami sengatan listrik di bagian telapak tangan kanan dan kiri dengan jejak dua bintik hitam, diduga akibat tersentuh atau terpegang salah satu bagian alat panel kerja.

Ha sempat dilarikan ke RSUD dr Suhatman Dumai namun nyawa tidak bisa ditolong karena diduga sudah meninggal di tempat.

Kepolisan dilaporkan juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di pabrik PT KLK berlokasi di kawasan Pelindo Dumai Jalan Datuk Laksamana tersebut.

Usai divisum dan dinyatakan meninggal dunia, korban selanjutnya dibawa ke rumah duka di Jalan Bandes Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampai. Pemakaman direncanakan hari Sabtu ini di Tempat Pemakaman Umum Kelurahan Teluk Makmur.

Adik kandung korban, Muhammad Hazwan mengaku sangat terpukul dengan kepergian Ha yang meninggalkan seorang istri dan dua anak masih kecil.

Hazwan sama sekali tidak menduga kejadian yang mengenaskan ini, karena biasanya Ha sangat teliti dalam bekerja dan selalu mengutamakan alat keselamatan kerja di bagian kelistrikan tersebut.

"Biasanya abang saya ini sangat teliti dan memakai alat pelindung kerja. Tapi informasinya saat kejadian dia tidak memakai sarung tangan dan tanpa didampingi bagian safety di area kerja beresiko tinggi," kata Hazwan ditemui wartawan.

Dia sangat menyayangkan apabila benar saat kejadian korban tanpa pendampingan safety dan tidak memakai sarung tangan, karena di suatu perusahaan wajib mengutamakan keselamatan kerja.

Dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi kedepan nya dan perusahaan dapat berbenah dan meningkatkan sistem keselamatan kerja.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.