Rakor Karhutla Riau, Dansatgas: Daerah Pesisir yang Rawan

id rakor karhutla, riau dansatgas, daerah pesisir, yang rawan

Rakor Karhutla Riau, Dansatgas: Daerah Pesisir yang Rawan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komandan satuan tugas siaga darurat penanggulangan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau 2017, Brigadir Jenderal TNI Nurendi mengatakan bahwa saat ini wilayah pesisir Provinsi tersebut rawan terbakar.

"Kondisi sekarang di pesisir sulit diprediksi. Saat wilayah lain hujan di sana kering dan rawan terbakar. Makanya jadi perhatian khusus," kata Nurendi usai rapat koordinasi penanggulangan Karhutla 2017 di Pekanbaru, Senin.

Seperti hari ini, kata Nurendi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru mendeteksi titik-titik api di Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir dengan luas kebakaran mencapai 20 hektare.

Selain di Rokan Hilir, lanjutnya, kebakaran juga terpantau di Kabupaten Siak. Kedua wilayah tersebut dikategorikan sebagai pesisir Riau, bersama dengan Bengkalis, Meranti, dan Dumai.

Menurut dia, kebakaran di Rokan Hilir dan Siak merupakan contoh bahwa wilayah pesisir Riau perlu perhatian khusus untuk terus diantisipasi Satgas Penanggulangan Karhutla.

Melengkapi Brigjen Nurendi, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan saat ini curah hujan di Riau, terutama bagian pesisir cenderung menurun.

"Sesuai prediksi indeks kekeringan, secara umum Februari ini musim kemarau terutama untuk daerah pesisir" jelasnya.

Dia menjelaskan kemarau akan diprediksi akan terjadi hingga pertenghan Maret mendatang. Sementara memasuki pertengan bulan Maret, cuaca akan kembali memasuki musim hujan dengan puncaknya pada April.

"Lalu pada Mei hingga September mendatang akan kembali masuk musim kemarau. Ini yang perlu diwaspadai karena kemarau akan cukup panjang," urainya.