Waspada DBD, Dinkes Riau Catat 78 Kasus Pada Awal Februari

id waspada dbd, dinkes riau, catat 78, kasus pada, awal februari

Waspada DBD, Dinkes Riau Catat 78 Kasus Pada Awal Februari

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbru, Provinsi Riau, mencatat sebanyak 78 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama enam pekan pertama 2017.

"Hingga pekan ke delapan tercatat 78 kasus DBD, meningkat 26 kasus dibanding dua pekan sebelumnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Gustiyanti di Pekanbaru, Kamis.

Ia merincikan, Kecamatan Marpoyan Damai merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi mencapai 14 kasus. Kecamatan tersebut tercatat sebagai wilayah dengan peningkatan kasus DBD tertinggi mencapai dua kali lipat dibanding pekanb sebelumnya.

Selanjutnya Kecamatan Tampan dan Bukit Raya merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi kedua yang mencapai 13 kasus. Tampan merupakan kecamatan terluas dengan penduduk terpadat di Kota Pekanbaru.

Selanjutnya, Kecamatan Marpoyan Damai tercatat sebanyak tujuh kasus DBD. Kasus DBD di Marpoyan Damai meningkat dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya tiga kasus.

Kecamatan Payung Sekaki dan Lima Puluh masing-masing tercatat tujuh kasus. Kecamatan Tenayan Raya dan Rumbai Pesisir masing-masing tercatat enam kasus.

Selanjutnya Kecamatan Rumbai tercatat lima kasus, Pekanbaru Kota empat kasus, Senapelan dua kasus dan Sukajadi satu kasus. Dari seluruh kecamatan, Sail satu-satuny wilayah yang tidak tercatat adanya kasus DBD hingga pekan ke enam.

Ia memperkirakan, jumlah kasus DBD diprediksi cenderung meningkat. Alasannya, sesuai prakiraan cuaca Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pekanbaru akan memasuki musim kemarau pada pertengahan Februari 2017 ini.

Meski begitu, ia tetap mengimbau agar warga Pekanbaru peduli terhadap kesehatan diri sendiri. Karena hanya itu cara yang efektif untuk menekan berkembangnya jentik nyamuk. Dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

Misalkan dengan melakukan gotong royong rutin bersama membersihkan parit dan sampah yang bisa menampung air.

"Seperti biasa program 3 Mplus (Menutup, Menguras, Menimbun) plus menggunakan obat antinyamuk dan bubuk abate," terangnya.

Selain itu Diskes juga akan berupaya menggelar foging bagi kawasan yang melapor dan di daerahnya sudah terdapat korban DBD.

"Meski dilakukan foging ini bukanlah solusi, karena kalau sering akan meningkatkan resistensi bagi nyamuk," tegasnya menambahkan.