Cegah Karhutla, Perusahaan Perkebunan dan HTI Diminta Buat Sumur Bor

id cegah karhutla, perusahaan perkebunan, dan hti, diminta buat, sumur bor

Cegah Karhutla, Perusahaan Perkebunan dan HTI Diminta Buat Sumur Bor

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman meminta perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri yang beroperasi di wilayahnya membuat sumur bor sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Ada beberapa komitmen yang harus dilakukan pelaku usaha dalam rangka pencegahan, tambahannya sumur bor kita dorong perusahaan membuatnya," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Jumat.

Selain untuk pencegahan, alasannya, kata dia, karena di beberapa Wilayah Riau banyak perlunya bagi masyarakat setempat. Itu karena banyak yang tidak memiliki sumber air dan jauh-jauh jaraknya.

Sebelumnya perusahaan juga telah diminta untuk berkomitmen menyediakan kamera pengintai atau cctv. Ini diperlukan untuk pencegahan karena bisa dimonitor dari cctv pada saat beraamaan sehingga akan tahu apa yang terjadi di oerkebunan maupun HTI.

"Mana yang belum melaksanakan harus dilakukan, untuk pencegahan agar lebih efektif," ujarnya.

Gubernur Riau pada Jumat ini menggelar apel siaga untuk mengecek kesiapan satuan tugas dan peralatan siaga darurat penanggulangan bencana asap akibat karhutla. Apel tersebut selain dihadiri unsur dan aparat terkait daerah, juga dihadiri oleh personil perusahaan perkebunan maupun HTI

"Apel siaga ini untuk menekankan lagi bahwa saat ini kita sudah mulai pencegahan sedini mungkin. Melihat persiapan yang sudah ada, kita siap tempur dan tidak ada main2 lagi," ucapnya yang akrab disapa Andi Rachman ini.

Andi menyebutkan bahwa bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi sejak 1997. Pada 2016 Riau berhasil menekan hotspot dari 100 persen menjadi 17 persen.

Ia juga menyebutkan bahwa penetapan status siaga darurat 24 Januari yang lalu dan apel persiapan pada hari ini, merupakan bentuk pencegahan dini sesuai dengan arahan presiden dalam menghadapi musim kemarau.

"Patroli terpadu akan terus dilaksanakan, bahkan saat ini peralatan dan personel satgas sudah disiapkan," tambahnya.

Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian bencana tidak bisa dilakukan secara parsial oleh masing-masih pihak, tapi harus bekerjasama untuk memberi kontribusi yang maksimal.***4***