Bau Asap Mulai Dirasakan

id bau asap, mulai dirasakan

Pekanbaru, 4/3 (ANTARA) - Sejumlah warga Kota Pekanbaru, Riau mengaku mulai merasakan bau asap terutama pada pagi dan malam hari yang diduga berasal dari asap kebakaran hutan dan lahan."Sudah dua hari ini saya merasakan bau udara yang tidak enak khususnya pada pagi dan malam hari," ujar Fredy Hutahuruk (40), warga Jalan Garuda Sakti, Kelurahan Panam, Pekanbaru, Kamis.Warga yang tinggal lebih dari 10 tahun di Pekanbaru itu menduga, bau asap yang berdampak mengarah kepada udara yang tidak sehat itu berasal dari asap kebakaran hutan dan lahan di provinsi tersebut."Dari pengalaman, biasanya kalau udara seperti ini berarti telah terjadi kebakaran pada hutan atau lahan," jelasnya.Rina Adhitama (30), ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Tenayan juga mengakaui hal yang sama. "Sudah sepekan terakhir cuaca diselimuti kabut asap," katanya. Kabut asap dalam sepekan terakhir itu, menurutnya, terjadi setiap pagi hari di bawah pukul 10.00 WIB dan kembali lagi pada sore hari setelah pukul 17.00 WIB hingga menjelang malam dan dini hari."Akibatnya pada malam hari kami merasakan kondisi cuaca yang gerah sehingga disertai udara yang terasa tidak sehat sehingga sulit untuk istirahat," ujarnya.Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan dalam sepekan terakhir jumlah titik api (hot spot) di wilayah Riau cenderung menghilang akibat hujan lokal di beberapa daerah."Memang jumlah titik api di Riau minim, namun tidak tertutup kemungkinan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi lain Pulau Sumatera terbawa oleh angin ke wilayah Pekanbaru," ujar Kepala BMKG Pekanbaru, Philip Mustamu.Data BMKG Pekanbaru sepekan terakhir menyebutkan pada Kamis, (25/2) terdapat 11 titik api di Sumatera dan satu diantaranya di Riau, kemudian Jumat, (26/2) terpantau 16 titik, Sabtu, (27/2) sebanyak 10 titik, Minggu, (28/2) nol titik api, Senin, (1/3) dua titik dan satu di Riau, Selasa, (2/3) dua titik dan satu di Riau dan Rabu, (3/3) dua titik api di Sumatera.