Paris (Antarariau.com) - Prancis menghentikan penjualan suplemen vitamin D, yang dipasarkan dengan nama dagang Uvesterol D, pasca kematian seorang bayi setelah diberi satu dosis vitamin tersebut, kata pengamat keamanan kesehatan Prancis, Rabu.
Badan tersebut mengumumkan dalam pernyataannya bahwa hasil penyelidikan menunjukkan kemungkinan hubungan antara kematian bocah itu dengan cara pemberian obat itu terhadap anak tersebut.
Menteri Kesehatan Marisol Touraine mengatakan, cara obat semprot ke mulut itu diberikan mungkin yang menyebabkan kegagalan, sedangkan suplemennya sendiri tidak berbahaya.
Uvesterol D dikembangkan laboratorium Crinex dan digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin D pada bayi hingga anak di bawah lima tahun.
Crinex belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar, tetapi pada Selasa perusahaan itu memberi pernyataan kepada media sebelum larangan diumumkan, bahwa puluhan ribu anak sudah diberi suplemen tersebut sejak 1990-an tanpa mengakibatkan kematian.
Badan Obat Eropa mengatakan bahwa suplemen tersebut tidak dipasarkan di negara lain anggota Uni Eropa, tetapi lembaga itu tetap melakukan pemantauan atas keadaan itu.
Berita Lainnya
Liga Prancis turut dihentikan akibat wabah COVID-19
13 March 2020 18:59 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB