Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penampilan dari teater Matan dan Ketjik menghibur peserta Festival Industri Kreatif Riau 2016 dengan drama berjudul "pagar pagi"
M. Rhiky Pranata selaku penulis cerita Pagar Pagi mengatakan bahwa skenario itu menceritakan tentang anak sekolah dan pagar. Siswa jika datang terlambat datang ke sekolah maka tidak bisa belajar.
"Disini kami ingin menunjukkan bahwa Pertunjukan bukan sebagai hiburan melainkan sebagai penyadaran," sebutnya usai penampilan di Festival Industri Kreatif Riau 2016.
Pagar pagi bercerita tentang lima anak sekolah yang diperankan oleh Adinda, Ikbal, Aan, Elsa, dan Hardian
yang berjuang melewati sungai menggunakan "Sampan" atau perahu untuk bisa sampai di sekolahnya. Mereka harus berangkat sangat pagi-pagi sekali dari rumah agar tidak terlambat dan pagar sekolah ditutup penjaga.
Rhiky mengatakan, drama ini dibuat untuk penyadaran terhadap diri sendiri agar benar-benar belajar dan tidak bermain-main, padahal sudah diberikan fasilitas yang mewah oleh orangtua seperti baju yang bagus, kendaraan, dan menikmati sekolah yang bagus.
"Banyak anak-anak sekarang lupa dengan kewajibannya untuk belajar, mereka terlalu asyik dengan dunianya. Ini juga buat diri kami sendiri selaku aktor dan pembuat cerita," sebutnya.