Waspadai Penipuan Atas Nama Istri Bupati Bengkalis, Kasmarni Amril

id waspadai penipuan, atas nama, istri bupati, bengkalis kasmarni amril

Bengkalis (Antarariau.com) - Istri Bupati Bengkalis, Kasmarni Amril mengingatkan seluruh lapisan masyarakat di daerah itu untuk waspada terhadap penipuan melalui media sosial "Facebook" yang mengatasnamakan dirinya.

"Meskipun foto profilnya foto saya, namun, itu bukan akun facebook saya, Akun media sosial tersebut akun palsu. dan saya tidak pernah minta uang kepada siapapun," kata Istri Bupati Bengkalis, Kasmarni Amril, Selasa.

Ia mengingatkan, agar masyarakat di daerah itu terlebih lagi bagi pemilik media sosial agar berhati-hati karena hal itu merupakan penipuan.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Bengkalis, Johansyah Syafri menyebutkan, sejak beberapa hari ini, melalui media sosial, beredar informasi bahwa Kasmarni, Istri Bupati Bengkalis meminta uang kepada sejumlah pihak.

"Terkait dengan itu dan agar tidak menjadi korban, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah ini, agar tidak melayaninya," kata Johansyah.

Johan mengatakan, sebelum menanggapi pesan seseorang melalui layanan messenger atau sejenisnya, hendaknya di cek terlebih dahulu identitasnya melalui profilnya.

"Dari profil dapat disimpulkan mana akun asli, dan mana yang palsu, dan ciri-ciri akun palsu diantaranya baru dibuat atau kalau sudah lama jarang update status. Temannya sedikit, dan jika temannya banyak, namun temannya asing bagi kita, dan kalau melalui layanan pesan yang kita terima dia minta atau mau pinjam uang, dari nomor rekening Bank yang dikirimkannya dapat dilihat orang tersebut asli atau palsu," ujar Johan.

Johansyah yang juga merupakan pengurus tim Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis ini menambahkan bahwa istri Bupati juga banyak menerima konfirmasi dari berbagai pihak atas kebenaran akun yang mengatasnamakan dirinya itu.

"Setelah kami konfirmasi langsung, beliau mengatakan itu bukan akun miliknya, tapi ulah pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencari keuntungan pribadi," katanya.