Jakarta (ANTARA) - Hokkaido seringkali menjadi destinasi wisata saat musim dingin untuk menikmati salju yang tidak bisa ditemui di Tokyo.
Di tengah dua kota paling besar di Hokkaido, yakni Sapporo dan Asahikawa, terdapat Kota Takikawa yang merupakan salah satu area dengan hujan salju terlebat di pulau paling utara Jepang itu.
Takikawa dapat dijangkau dengan pesawat dari Tokyo ke Bandara New Chitose di Sapporo selama kurang dari dua jam dan dilanjutkan dengan mengemudi kendaraan pribadi selama satu jam 30 menit atau dengan kereta selama sekitar dua jam. Terdapat pula pilihan bus umum, tetapi akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai Takikawa.
Selain bandara di Sapporo, terdapat pula opsi Bandara Asahikawa yang memerlukan waktu hampir sama, baik perjalanan udara maupun darat ke Takikawa.
Musim dingin di Takikawa berlangsung selama enam bulan dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari. Suhu pada bulan-bulan tersebut minus sepanjang hari, berfluktuasi antara -2 hingga -12 derajat celcius. Suhu mulai hangat pada Mei dengan suhu berkisar antara 16 hingga 6 derajat celcius.
Pemandangan setiap hari saat musim dingin di daerah yang dikelilingi hutan dan kawasan pertanian tersebut adalah tumpukan salju di atap bangunan dan pepohonan.
Truk-truk pengeruk salju sibuk dioperasikan pada pagi hari untuk menyingkirkan salju di jalanan. Warga sudah aktif sejak pagi mengeruk tumpukan salju tebal yang menutup halaman dan jalan di depan rumah.
Saat pagi, jalanan di kota dengan populasi 36.582 jiwa (per Desember 2024) dengan usia rata-rata 52 tahun itu ramai kendaraan berlalu lalang, sementara anak-anak berpakaian tebal tampak berjalan kaki menuju sekolah menembus hujan salju yang terkadang sudah lebat dari pagi.
Jalanan di Kota Takikawa saat pagi hari, Sabtu (01/02/2025). (ANTARA/Dyah Dwi Astuti)
Berjalan di atas salju perlu berhati-hati dan memerlukan alas kaki dengan cengkeraman yang baik karena salju yang sudah mengeras menjadi licin saat diinjak.
Sementara saat malam, jalanan sudah sepi, hanya sedikit kendaraan yang tampak melaju di jalanan. Kafe dan tempat makan memiliki jam operasional yang bervariasi, toko roti tutup sekitar pukul 17.00 waktu setempat, kafe tutup sekitar pukul 20.00 waktu setempat, sementara tempat makan tutup lebih malam.
Apabila ingin menikmati minuman hangat dan kudapan ringan, minimarket tersebar di berbagai sudut kota dan buka 24 jam penuh. Minimarket lokal lebih direkomendasikan untuk dikunjungi karena menyediakan produk-produk unggulan Hokkaido yang hanya ditemukan di kawasan itu.
Pilihan aktivitas
Tidak perlu khawatir akan bosan di Takikawa karena terdapat berbagai kegiatan yang seru untuk dilakukan.
Bermain ski dan papan luncur biasanya langsung terpikir saat membayangkan aktivitas menarik di tempat bersalju. Terdapat beberapa resor ski di Takikawa yang dapat dijajal pemain berbagai level. Pengunjung dapat menyewa peralatan ski atau papan luncur, pakaian dan sepatu di resor.
Siapkan fisik karena setelah terjatuh berkali-kali saat bermain ski dan papan luncur, seluruh badan akan terasa lelah dan pegal.
Kurang cocok dengan olahraga dan ingin bermain-main saja? Siapkanlah waktu beberapa jam untuk bermain salju karena terdapat banyak variasi permainan seru, seperti perang bola salju, berseluncur di atas papan dari puncak gundukan salju dan membuat manusia salju.
Sebelum bermain, pastikan memakai pakaian berlapis serta sepatu boot, jaket dan celana antiair agar tidak basah dan kedinginan. Sarung tangan tebal antiair juga penting agar tangan tidak beku saat memegang salju dalam waktu lama.
Setelah siap, halaman sekolah menjadi pilihan utama sebagai lokasi bermain karena bebas berlarian menghindari lontaran bola salju dan aman dari potensi mengganggu orang lain. Sebaiknya bermain dalam kelompok besar agar lebih seru.
Salju di halaman sekolah juga melimpah ruah sehingga cukup mudah mengumpulkan bahan untuk membuat manusia salju.
Untuk membuat manusia salju, kita perlu menepuk-nepuk hingga salju padat dan menggelindingkannya agar salju menempel. Ulangi terus proses itu hingga terbentuk bola salju besar. Tumpuk dua bola salju dan tambahkan kerikil dan ranting untuk membentuk muka dan tangan manusia salju.
Sesi bermain salju belum lengkap tanpa meluncur dengan papan. Mendaki gundukan salju bukanlah hal mudah karena salju yang dipijak lembut, tetapi begitu sampai di puncak gundukan dan meluncur dengan papan, semua perjuangan terbayarkan secara instan.
Saat naik papan, pastikan memegang bagian depan papan seluncur atau tali apabila tersedia di bagian depan papan dan arahkan kaki lurus ke depan.
Selain aktivitas di siang hari, ada acara di malam hari yang akan memanjakan mata. Takikawa memiliki acara tahunan berupa festival lampion yang selalu digelar pada pertengahan atau akhir Februari.
Ribuan lampion yang berwarna-warni diletakkan di atas salju di sekitar Gudang Tarokichi and Jalan Bell dan diberi lilin di tengahnya yang akan menyala selama beberapa jam.
Lampion dibuat oleh warga lokal, dengan desain bermacam-macam, dari kucing, ular, hingga kartun. Cara membuat lampion adalah pilih kantong kertas dengan warna sesuai selera, lalu gunting atau gunakan pisau pemotong untuk memotong kertas dengan desain yang diinginkan.
Lalu lapiskan kantong kertas berwarna putih di bagian dalam kantong kertas berwarna dan lem dengan baik agar menempel di seluruh bagian. Agar lebih cantik, tempelkan pernak pernik potongan kertas di bagian kantong luar.
Lampion yang sudah jadi selanjutnya diisi salju hingga beberapa centimeter sebagai pemberat agar dapat berdiri dan tidak terhempas angin, kemudian letakkan lilin di atas salju dan nyalakan.
Festival lampion pertama kali digelar pada 2003 dan sejak itu menjadi daya tarik utama Takikawa saat musim dingin.
Belum lengkap berkunjung ke Takikawa kalau belum menikmati hidangan khasnya berupa jingisukan atau daging domba yang dibakar bersama dengan bawang bombai serta sayuran, seperti labu, wortel dan taoge yang disiram saus kecap asin. Setelah daging matang dapat dimakan dengan sayuran dan nasi. Sungguh sedap.
Sudah makan makanan gurih, saatnya mencari kudapan manis untuk pencuci mulut. Toko-toko kue menjadi lokasi yang harus dikunjungi karena beragam kue, seperti castella dan dorayaki memiliki cita rasa yang lezat karena dibuat dari bahan berkualitas tinggi.
Hokkaido yang menyumbang sekitar 50 persen produksi susu di Jepang, terkenal dengan produk-produk susu dan olahannya yang kaya rasa dan lembut.
Untuk itu, walau di suhu minus, jangan sampai melewatkan mencoba es krim dan yoghurt yang terbuat dari susu segar.
Takikawa memang kota yang kecil, tapi tidak pernah terasa membosankan.
Editor: Dadan Ramdani