Bangkinang Kota (Antarariau.com) - Sebanyak 525 orang bidan dari 15 angkatan mengikuti Midwifery Update (MU) untuk memperbarui ilmu-ilmu kebidanan yang harus mereka dapatkan dalam menjalankan profesi sehari-hari, di Hotel Bangkinang Baru, Rabu (7/12).
"Ini merupakan program dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pusat, yang harus dilaksanakan di setiap daerah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang kebidanan memberikan pelayanan dan penanganan bayi juga KB seperti pemasangan implan dan IUD," kata Ketua Pimpinan Cabang IBI Kabupaten Kamlar, Susilawati Iskandar.
Kemudian kata Susi, pelatihan MU itu sebagai syarat untuk memperpanjang Surat Tanda Registrasi (STR) bidan, kalau tidak memiliki sertifikat itu, maka seorang bidan tidak dianggap bidan resmi, non aktif jadi bidan.
Dia katakan, bahwa penyelenggaraan pelatihan itu dimulai sejak 11 November lalu, dalam satu angkatan sekitar 35 peserta, dibagi dalam 15 angkatan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kampar, M Harris.
"Terselenggaranya kegiatan ini dilakukan secara mandiri, bersumber dari dana pribadi para bidan, bukan dari dana pemerintah, mereka mengikuti kegiatan itu karen merasa penting mengetahui ilmu-ilmu terbaru, tidak ada paksaan, sehingga jika ingin terus melangsungkan profesi sebagai bidan syaratnya harus memiliki STR yang dilakukan secara berkala diperpanjang setiap lima tahun sekali dan memperbarui ilmu kebidanan," jelasnya.
Bukan ini saja lanjut Susi, setelah ini akan dilaksanakan lagi workshop di Bangkinang bagi bidan, termasuk Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan Tenaga Harian Lepas (THL) dan bidan klinik swasta yang belum mahir gratis untuk sebanyak 250 orang dbagi dalam 13 angkatan yang sumber dananya dari sisa kegiatan pelatihan MU ini.
"Mereka juga akan diberi ilmu dan keterampilan tentang kebidanan agar semua tenaga medis dapat lebih mahir dan terampil," ujarnya.
Susi menyebutkan, beginilah bentuk pembinaan yang dilakukan IBI untuk para bidan, dengan membekali ilmu terkini bagi mereka untuk tujuan mulia membantu persalinan salah satunya supaya masyarakat dapat segera tertolong saat melahirkan juga membantu menyukseskan program pemerintah dalam membangun keluarga yang sehat, cerdas dan sejahtera
Kepala Dinas Kesehatan Kampar, M Harris menyambut baik kegiatan itu dilaksanakan secara mandiri, apalagi semua anggaran dari setiap dinas atau bagian mengalami devisit.
Menurutnya ini sangat penting bagi para bidan dalam menambah ilmu pengetahuan, agar lebih profesional dan terampil.
Salah seorang peserta, Mona Arioza, Am.Keb mengaku sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan MU itu, "Saya sangat beruntung dapat mengikuti pelatihan MU ini dan ilmu-ilmu tentang kebidanan sangat bermanfaat bagi saya sebagai bidan, pelatihan ini dari kita untuk kita, bukan saja menambah ilmu terkini, kita juga akan semakin terampil melakukan pelayanan kepada masyarakat secara cepat, serta sebagai syarat untuk memperpanjang STR," ujarnya.
"Seluruh bidan harus terampil, mengupdate ilmu terkini tentang kebidanan, sehingga mereka wajib mengikuti pelatihan MU ini dan jika tidak diikuti sekarang maka untuk mendapatkan STR itu nantinya mungkin akan lebih sulit lagi dan membutuhkan dana yang tidak sedikit," ujar panitia, Susi Suryani. (Adv)