Gubernur Imbau Ulama Riau Perkuat Akidah Umat

id gubernur imbau, ulama riau, perkuat akidah umat

Pekanbaru, 25/1 (ANTARA) - Gubernur Riau, Rusli Zainal, mengimbau para ulama di provinsi itu memperkuat akidah umat untuk menghambat pengaruh negatif dari kemajuan teknologi informasi di tengah masyarakat. "Saya mengimbau kepada alim ulama di Riau agar bisa memperkuat akidah umat kita dari konsekuensi kemajuan teknologi informasi saat ini," ujar Rusli pada acara pelantikan mursyid perwakilan Thariqat Naqsabandiyah Pekanbaru, Riau, Senin. Apalagi, lanjut gubernur, Indonesia telah memulai Penerapan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) pada awal tahun 2010 yang dinilai sebagian kecil menimbulkan konsekuensi negatif terhadap spiritual para generasi muda. Thariqat Naqsabandiyah sebagai salah satu pusat pembinaan dalam ajaran Islam diharapkan mampu mengambil peranan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk dengan multi kebudayaan yang berbeda. Riau yang dihuni oleh 5,2 juta jiwa penduduk dan sebagai salah satu daerah yang sedang berkembang dengan mengandalkan hasil alam diharapkan mampu menjaga kondusifitas antar umat beragama yang tercipta hingga kini. "Kondusifitas yang tercipta saya harap mampu terus dijaga baik oleh para ulama atau masyarakat sehingga visi Riau 2020 menjadi salah satu pusat perekonomian dan Melayu dalam lingkungan masyarakat agamais, adil dan sejahtera bisa terwujud," katanya. Pada kesempatan terpisah, Mursyid Perwakilan Thariqat Naqsabandiyah Pekanbaru, H Ismail Royan, yang baru dilantik Tuan Guru Babussalam Langkat, Tuan Syekh Haji Hasyim Al Syarwani, mengaku, akan terus mengembangkan thariqat itu hingga ke pelosok. Dia menjelaskan, tarikat yang dipimpinnya itu bertujuan untuk mengajak umat Muslim mencari keridhoan Allah SWT dengan cara zikrullah dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan mampu terhindar dari perbuatan yang merusak diri. Wikipedia menulis, di Indonesia Thariqat Naqsabandiyah dikembangkan oleh penduduk asli Riau, Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan, yang kemudian menjadi ulama besar suatu perkampungan di daerah Besilam, Langkat, Sumatra Utara. Daerah yang bernama Babussalam atau Besilam itu dia bangun pada 12 Syawal 1300 Hijriah atau tahun 1883 Masehi yang merupakan wakaf dari muridnya sendiri bernama Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja Kesultanan Langkat pada masa itu. Syekh Abdul Wahab Rokan juga dikenal dengan sebutan Syekh Basilam yang merupakan murid dari Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Qubais, Mekkah, wafat di Besilam dalam usia 115 tahun pada 21 Jumadil Awal 1345 H atau 27 Desember 1926 M.