Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jajaran TNI Komando Distrik Militer/0320 Rokan Hilir Provinsi Riau memaksimalkan patroli dan sosialisasi sebagai upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.
"Ini merupakan waktu terbaik untuk terus menggiatkan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar," kata Kepala Staf Komando Resor Militer 031/Wirabima Kolonel Czi I Nyoman Parwata di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan patroli serta sosialisasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dilakukan di sejumlah kecamatan di Rokan Hilir.
Kecamatan yang menjadi kegiatan operasi seperti Kecamatan Bangko, Pekaitan, Ronto Kampar, Simpang Kanan, dan Kubu.
Ia menjelaskan kegiatan patroli dilakukan dengan cara menyambangi langsung petani yang memiliki kebun dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menekan angka Karhutla yang sempat meluas di wilayah tersebut pada medio Agustus 2016 lalu.
Rokan Hilir merupakan salah satu dari sejumlah wilayah di Riau yang mengalami Karhutla hebat pada Agustus lalu. Kecamatan Bangko merupakan wilayah yang mengalami Karhutla cukup parah.
Bahkan, asap yang dihasilkan di wilayah tersebut sempat meluas hingga ke Selat Malaka dan mencapai negeri jiran Singapura meski kondisinya tidak parah.
Upaya cepat TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) siaga darurat Karhutla Riau berhasil menekan luasan Karhutla di wilayah itu.
Perlu diketahui, Karhutla di Rokan Hilir juga sempat menggoreskan kisah pilu saat seorang anggota TNI dari Denrudal-004 Dumai, Pratu Wahyudi meninggal dunia saat melakukan pemadaman di wilayah tersebut.
Pratu Wahyudi yang kemudian naik pangkat satu tingkat lebih tinggi secara anumerta menjadi Praka Wahyudi tidak boleh terulang lagi apabila Karhutla dapat dicegah, kata I Nyoman yang kini menjabat sebagai Plh Dansatgas siaga darurat Karhutla Riau.
Selain menggiatkan patroli serupa, Satgas siaga darurat Karhutla Riau juga telah menempatkan dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 di Bandara Dumai sebagai antisipasi bila bencana tahunan tersebut terulang kembali.
Saat ini, Satgas telah memiliki sejumlah armada untuk operasi pencegahan dan penanggulangan Karhutla dari udara. Diantaranya adalah 2 unit MI-8, 1 unit heli MI-171, 1 unit heli Sikorsky, 1 unit heli Bolkow 105, serta dua unit pesawat Air Tractor. Seluruh armada itu dimanfaatkan untuk pengeboman air. Selain itu, Satgas juga menyiapkan satu pesawat Cassa modifikasi cuaca.
Karhutla yang terjadi hampir merata di Riau hingga kini telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare. Sementara itu sejauh ini 86 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara Karhutla.
Berita Lainnya
TNI-Polri lakukan sistem pendinginan di Rokan Hilir, wujudkan pilkada aman dan kondusif
09 November 2024 10:22 WIB
Asro Kamal Rokan kenang kepribadian sosok Letjen TNI Purn Sudi Silalahi
27 October 2021 15:29 WIB
Pemkab berkolaborasi dengan TNI dalam kegiatan TMMD 110 di Rohul
09 April 2021 8:18 WIB
Sekda Rokan Hilir Memberikan Apresiasi Kepada TNI Yang Telah Membawakan Tari Gemu Famire
04 September 2018 11:40 WIB
Dandim 0321/ Rokan Hilir: TNI, Dari Rakyat Untuk Bangsa
05 October 2016 23:51 WIB
50 personil Polres Inhil lakukan tes swab
08 September 2020 13:26 WIB
Puluhan Prajurit Kodim 0321/Rokan Hilir Lakukan Patroli Sejumlah Rumah Ibadah
09 December 2016 20:10 WIB
Dokter paparkan berbagai upaya cegah osteoporosis sejak dini
19 October 2024 13:56 WIB