Angka Penderita Tuna Aksara Di Kuansing Masih Tinggi

id angka penderita, tuna aksara, di kuansing, masih tinggi

Angka Penderita Tuna Aksara Di Kuansing Masih Tinggi

Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau masih tergolong tinggi tingkat tuna aksara, sehingga berbagai upaya dilakukan oleh instansi terkait di daerah itu untuk menekan jumlah tersebut.

" Masyarakat masih butuh program paket dan pusat pendidikan yang lebih baik lagi," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kuantan Singingi Jamaris di Teluk Kuantan, Selasa.

Ia mengatakan, berdasarkan data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tercatat tahun 2014 tingkat tuna aksara mencapai 2,04 persen yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Warga yang buta huruf, kurang mahir baca tulis umumnya berada dipelosok desa yang belum tersentuh oleh fasilitas pendidikan memadai dan banyaknya pendatang baru yang masuk ke wilayah Kuansing.

" Untuk menekan angka tersebut, Dinas Pendidikan melakukan kegiatan di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), pemerataan guru," sebutnya.

Menurutnya, jumlah PKBM di daerah ini pun masih sedikit, untuk itu peran serta semua pihak sangat diharapkan sehingga masyarakat Kuansing terbebas dari tuna aksara.

PKBM yang masih aktif di Kuansing tercatat hanya empat yakni PKBM Karya Mandiri, Desa Seberang Teluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, PKBM Melati Jaya, Desa Suka Damai Singingi Hilir, PKBM Cipta Mandiri Pasar Inuman, PKBM Mandiri Cerenti dan ditambah satu buah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan.

" Namun demikian Empat PKBM dan satu SKB diharapkan mampu meningkatkan pendidikan dan bisa menekan persoalan yang ada," ucapnya.

Salah satu warga Kuansing Ongah mengatakan, sebaiknya instansi pemerintah setemat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengelola PKBM sebagai bentuk kepedulian dan untuk mengatasi berbagai persoalan peningkatan SDM.

" Selain itu, harus melibatkan semua elemen masyarakat untuk peduli pendidikan," ujarnya.

Dijelaskannya, jika itu terlaksana dengan maksimal maka diyakini tuna aksara akan semakin kecil, akan tetapipenting juga untuk mendata warga yang kurang mampu untuk memberikanpendidikanpada anak - anak khususnya yang berada di pelosok desa.

(ADV)