Pelalawan, Riau, (Antarariau.com) - Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau harus mengurangi pemakaian plastik karena Indonesia telah tercatat sebagai peringkat kedua di dunia dengan angka konsumsi terus tumbuh setiap tahun, setelah Tiongkok.
"Konsumsi kantong plastik di negara ini, telah capai 9,8 miliar per tahun. Ini data terakhir Greenation serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," papar Kepala Badan Lingkungan Hidup Pelalawan, Syamsul Anwar di Pelalawan, Kamis.
Dia menyebut, kantong plastik sering dipakai oleh pengusaha ritel, toko kelontong dan sejumlah pasar tradisional di daerah tersebut yang secara otomatis meningkatkan angka konsumsi.
KLHK, katanya, mulai tahun ini telah menargetkan pengurangan sampah plastik termasuk konsumsi kantongan plastik lebih dari 1,9 juta ton sampai tahun 2019.
Sebab, total jumlah sampah di negeri ini pada tahun 2019 diperkiran mencapai 68 juta ton, 14 persen atau 9,52 juta ton diantaranya adalah sampah plastik atau terjadi pengurangan konsumsi dengan cara kompos dan daur ulang ke tempat pembuangan akhir.
"Sampah, telah jadi masalah global. Di negara kita, serius kurangi pemakaian plastik. Kami sangat berterima kasih atas sinergi pemerintah, perusahaan Asian Agri dan warga. Sehingga Bank Sampah Asri ini, bisa menjadi paling aktif lagi di Pelalawan," katanya.
"Kami juga berikan bantuan berupa motor bak pengangkut sampah, sehingga wilayah jangkuan bisa lebih luas lagi, setelah sebelumnya kami bangunkan kantor bagi bank sampah ini," ucap Syamsul.
Direktur Bank Sampah Asri, Satori mengaku, rata-rata sampah dikelola pihaknya sekitar 1,5 ton per bulan dengan pendapatan mencapai Rp2,5 juta setiap bulan.
Warga setempat secara kecil-kecilan, terang dia, sudah mendaur ulang sampah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual dengan penghasilan rata-rata sekitar Rp2 juta per tahun.
"Kami berharap, agar pembinaan dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga lingkungan tetap terjaga dan produk-produk bisa lebih kreatif, miliki nilai ekonomis serta dapat jadi salah satu sumber penghasilan tambahan warga," pintanya.
Welly Pardede, Head Sustainability and CSR Asian Agri mengaku, pelatihan pengelolaan sampah diberikan selama dua hari, agar masyarakat Desa Air Emas, Kecamatan Ukui, Pelalawan dapat lebih kreatif.
Pelatihan itu, merupakan bentuk kepedulian perusahaan bagi warga dan lingkungan setempat secara berkesinambungan, karena sebelumnya perusahaan telah memberikan bantuan gudang sampah dibangun pada 2015 di desa tersebut.
"Umumnya orang berpikir bahwa sampah adalah hal yang kotor dan merusak lingkungan. Padahal dengan sedikit kreatifitas, ternyata sampah bisa kita sulap menjadi rupiah," terangnya. **
Berita Lainnya
Adhyaksa Dault khawatir kondisi SBY usai ditinggal Ani
02 June 2019 12:22 WIB
Pejabat PBB "Sangat Khawatir" Kondisi di Aleppo, Suriah
22 July 2016 11:15 WIB
BLH Indragiri Hilir Kembangkan Bank Sampah
27 February 2015 20:09 WIB
BLH luncurkan program "Bank Sampah"
04 November 2011 12:42 WIB
Persiapan Idul Fitri, Disperindagpar Pelalawan Adakan Pasar Murah 12 Kecamatan
20 June 2016 12:37 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB