BLH Indragiri Hilir Kembangkan Bank Sampah

id blh indragiri, hilir kembangkan, bank sampah

Tembilahan, (Antarariau.com) - Untuk memimalisir adanya penimbunan sampah yang berlimpah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, berencana akan mengembangkan bank sampah di kalangan masyarakat setempat.

"Kami akan coba melakukan arahan atau pembinaan kepada masyarakat tentang bagaimana mengelola sampah," kata kepala BLH Kabupaten Indragiri Hilir, Encik Kamal Syahindra melalui sekretarisnya, Suharta, di Tembilahan, Jumat.

Dia mengatakan bahwa nantinya masyarakat akan disosialisasikan mengenai pengelolaan sampah dengan menggunakan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang berbasis masyarakat dan merupakan paradigma baru dalam pengelolaan sampah.

"Paradigma baru tersebut lebih ditekankan kepada pengurangan sampah dengan cara yang lebih arif dan ramah lingkungan," ujarnya.

Kemudian dia menjelaskan metode tersebut nantinya dapat menekankan tingkat perilaku konsumtif dari masyarakat serta secara tidak langsung dapat menimbulkan kesadaran terhadap bahaya kerusakan lingkungan akibat bahan yang tidak terpakai lagi dan dalam hal ini adalah berbentuk sampah.

"Pengurangan sampah dengan metode 3R berbasis masyarakat lebih menekankan kepada cara pengurangan sampah yang dibuang oleh individu, rumah, atau kawasan seperti RT ataupun RW," jelasnya.

Dari pendekatan tersebut, maka di dalam pelaksanaan pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat terdapat tiga kegiatan yang harus dilakukan secara sinergi dan berkesinambungan, yaitu Proses pengelolaan sampah sejak dikeluarkan oleh masyarakat, Proses pemahaman masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan metoda 3R, Proses pendampingan kepada masyarakat pelaku 3R.

"Dengan adanya pembinaan tentang sampah ini diharapkan masyarak kedepannya lebih memahami sampah dan dapat mengelolanya dengan baik," paparnya.

Saat ini, jelasnya, pihak pemerintah khususnya Kabupaten Indragiri Hilir memang gencar melakukan upaya perbaikan dan penanggulangan terhadap permasalahan sampah yang ada di wilayah setempat, yang mencapai 12 ton per harinya. (Adv)