Tembilahan, 20/10 (ANTARA) - Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hilir menyebutkan adanya 11 titik api yang terdeteksi melalui citra satelit sehingga Masyarakat Peduli Api harus mulai mengantisipasi meluasnya titik api tersebut.
"Berdasarkan data satelit NOAA, pada tanggal 18 Oktober lalu terdeteksi 11 titik api di kawasan Indragiri Hilir," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil T Edy Efrizal.
Ia menjelaskan, kesebelas titik api yang ditemukan tersebut, terdapat di empat kecamatan yaitu Pelangeran, Enok, Keritang dan Kemuning.
Rincian titik-titik api tersebut yaitu di Desa Tanjung Simpang 1 titik api (Kecamatan Pelangeran), 1 titik di Desa Rantau Panjang (Kecamatan Enok), 4 titik di Desa Kuala Lemang, 1 titik di Desa Kembang Mekar Sari, 1 titik di Desa Tuk Jimun (Kecamatan Keritang) dan 1 titik di Desa Keritang serta 1 titik di Desa Selensen (Kecamatan Kemuning).
Dia menjelaskan, ke semua titik api yang ditemukan tersebut terdapat di Areal Peruntukan Lain (APL), namun ia tidak dengan jelas menerangkan apakah di lahan milik masyarakat atau perusahaan.
"Kita telah memberikan imbauan kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) agar melakukan langkah dini bagi pencegahan dan menghambat makin meluasnya titik api tersebut," katanya.
Dalam hal ini, pihaknya juga meminta peran serta masyarakat dan pihak perusahaan bagi melakukan langkah penanganan, jika terjadi kebakaran hutan dan lahan disekitar daerah mereka.
"Kita harapkan peran serta masyarakat dan perusahaan dalam menanganinya, jika ditemukan kebakaran lahan, maka bantuan peralatan dari perusahaan sangat diharapkan," tandasnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama beberapa hari ini, asap mulai menyelimuti wilayah Indragiri Hilir.
"Kalau kemarin asap yang muncul akan berangsur pupus saat menjelang tengah hari. Tapi hari ini, asap yang muncul makin tebal dan bertahan sampai malam hari," katanya.