Indragiri Hilir Temukan 107 Kasus HIV AIDS

id indragiri hilir, temukan 107, kasus hiv aids

Tembilahan, (Antarariau.com) - Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Umar Pulungan mengatakan, bahwa Sampai akhir tahun 2014 Kabupaten setempat baru berhasil menemukan 107 kasus Hiv/Aids,yang tersebar hampir diseluruh daerah kecamatan.

"Penularan terbesar terdapat pada Wiraswasta dan Ibu Rumah Tangga (IRT)," kata Sekretaris KPA Kabupaten Indragiri Hilir, Umar Pulungan, di Tembilahan, Senin.

Dia menerangkan bahwa berdasarkan defenisi dari World Health Organization (WHO), setiap ditemukan satu kasus Hiv di suatu daerah maka disekitar daerah tersebut patut dicurigai ada sekitar 100 orang juga telah terinfeksi Hiv.

"Untuk itu jika dikalkulasikan maka dari 107 kasus yang ditemukan dikali 100 sama dengan 10.700 orang atau sekitar 1,65 persen peduduk dicurigai telah terinfeksi Hiv dan ini berarti masih banyak kasus yang belum ditemukan," paparnya.

Menurut dia hal tersebut sangat mengkhawatirkan karena secara tidak langsung dapat merusak masa depan pembangunan khususnya untuk wilayah Kabupaten Indragiri Hilir,

"KPA Kabupaten yang dibentuk melalui Keputusan Bupati Indragiri Hilir dengan Nomor: Kpts.166/IV/HK-2009 memiliki tanggungjawab pemimpin, Mengkoordinasikan, mengelola, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Penanggulangan Hiv/Aids di lingkungan Kabupaten Indragiri Hilir dan sampai saat ini pihak kami bersama Mitra kerja lainnya yaitu LSM Peduli AIDS BDPN, Dinas Kesehatan dan Instansi lainnya, telah berbuat dan akan terus berbuat sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya masing-masing," paparnya.

Selain itu dia menyampaikan bahwa salah satu upaya penanggulangan yang akan dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan sosialisasi Hiv/Aids dengan benar kepada masyarakat dengan harapan kedepannya hal tersebut akan dapat menimbulkan kesadaran bagi setiap individu untuk mencegah dan menjauhi penularan Hiv/Aids.

"Bagi mereka yang merasa curiga bahwa dirinya terinfeksi Hiv/aids dapat secara sukarela memeriksakan dirinya ke Klinik Voluntary Counseling Test (VCT) yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir," ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir sampai saat ini telah memiliki empat unit Klinik VCT yaitu di RSUD Puri husada,Puskesmas Tembilahan Kota, Puskesmas Tembilahan Hulu dan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kateman.

Dia berharap setiap Wilayah Kerja Puskesmas terutama yang memiliki data kasus HIV dan AIDS pada tahun yang akan datang sudah memiliki Klinik VCT, sehingga dengan kesadaran sendiri dapat mudah mendapatkan akses layanan untuk mengetahui status kesehatannya tanpa mengeluarkan biaya yang besar jika harus ke Kabupaten atau kota Tembilahan.

Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan salah satu strategi kesehatan masyarakat yang dilakukan untuk menangani penyebaran HIV/AIDS (Depkes RI, 2006). VCT adalah proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidental (rahasia) dan secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV dan manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi.

Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status (HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT) merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV. (Adv)