Istanbul (ANTARA) - Rombongan Global Sumud Flotilla berangkat dari Menorca, Spanyol, dan bergerak menuju Tunisia dalam misi mematahkan blokade Israel terhadap Gaza, menurut pengumuman panitia penyelenggara pada Jumat (5/9).
Rombongan itu menyalurkan bantuan kemanusiaan, dan menarik perhatian global atas penderitaan rakyat Palestina.
Baca juga: Misi Kemanusiaan Berlanjut: Kapal Freedom Flotilla Bergerak ke Gaza
Rombongan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar kapal saat ini sedang dalam perjalanan ke Tunis, sementara beberapa kapal tambahan, termasuk dua kapal yang sedang diperbaiki karena badai di Barcelona, sedang bersiap untuk bergabung kembali dengan rombongan tersebut.
Pemeriksaan keselamatan dan protokol operasional tengah dilakukan sebelum pelayaran selanjutnya.
Pada 7 September, puluhan kapal diperkirakan akan berlayar dari pelabuhan Catania di Sisilia dan Tunis, bergabung dengan rombongan Barcelona dalam "aksi penuh tekad dan bersatu" untuk menantang blokade Israel, kata panitianya.
Rombongan tersebut telah menerima dukungan internasional cukup luas dari para anggota parlemen, serikat pekerja, dan pembela hak asasi manusia.
Lebih dari 100 pejabat terpilih saat ini dan sebelumnya menandatangani surat bersama yang mendesak pembentukan koridor kemanusiaan ke Gaza, perlindungan misi sipil, dan tindakan internasional segera untuk menegakkan hukum humaniter.
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan misi tersebut "sepenuhnya mematuhi hukum internasional."
Para pekerja pelabuhan di pelabuhan Genoa, Italia, juga berjanji akan memblokir semua pengiriman ke Israel jika rombongan itu dihalangi.
Presiden Kolombia Gustavo Petro menyuarakan solidaritasnya dengan mengatakan kepada para peserta: "Kalian telah memilih jalan yang paling sulit dan berbahaya: jalan aksi dalam menghadapi kekerasan brutal. Dari pantai ini, kami mengirimkan kalian kekuatan, pesan, dan kehidupan."
Baca juga: Israel Hantam Gedung Berisi Ratusan Warga Palestina di Gaza
Seruan perlindungan internasional
Para panitia aksi mendesak masyarakat internasional dan badan-badan PBB untuk memastikan perjalanan yang aman bagi rombongan tersebut, melindungi peserta dari penahanan yang tidak sah, dan menegakkan hak warga Palestina untuk mendapatkan akses kemanusiaan di wilayah maritim.
Mereka juga menuntut diakhirinya pengepungan Israel terhadap Gaza, dengan menyebutnya sebagai bagian dari "genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina."
Global Sumud Flotilla juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut tidak didanai oleh pemerintah atau perusahaan tetapi didukung oleh sumbangan dari keluarga, masyarakat, dan organisasi akar rumput di seluruh dunia.
"Koalisi kami menyatukan para dokter, pekerja kemanusiaan, aktivis, pengacara, seniman, dan masyarakat umum yang disatukan oleh keyakinan bersama: bahwa warga Palestina berhak hidup bermartabat, bebas, dan manusiawi," demikian pernyataan tersebut.
Baca juga: Tragis, 69 Warga Gaza Tewas Hanya dalam Sehari akibat Serangan Israel
Genosida yang sedang berlangsung di Gaza telah memasuki hari ke-700 pada Jumat lalu.
Dalam aksi genosida tersebut, Israel telah membunuh lebih dari 64.200 warga Palestina. Serangan militernya telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang juga sedang menghadapi bencana kelaparan.
Sumber: Anadolu