Cegah Karhutla Sejak Dini melalui Masyarakat Siaga Api

id cegah karhutla, sejak dini, melalui masyarakat, siaga api

Cegah Karhutla Sejak Dini melalui Masyarakat Siaga Api

Pangkalan Kerinci, (Antarariau.com) - Pasca diumumkannya Periode Bahaya Kebakaran pada Juli-September, seluruh pihak bersinergi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk yang dilakukan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang terus mensosialisasikan pencegahan karhutla.

Sosialisasi dilakukan dengan memberi informasi kepada masyarakat pentingnya memiliki kesadaran dalam mencegah kebakaran menuju Masyarakat Siaga Api (Fire Aware Community/FAC), dimana FAC merupakan bagian dari program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program) sebagai upaya preventif yang melibatkan perusahaan, pemerintah, TNI/POLRI, dan masyarakat. Hingga saat ini, Program Desa Bebas Api sudah disosialisasikan di lima kabupaten di Provinsi Riau.

Sosialisasi FAC dilakukan melalui beberapa cara seperti sosialisasi yang dilaksanakan di Pelalawan dilaksanakan bersamaan dengan penandantangan Memorandum of Understanding (MoU). Sebanyak 20 desa sepakat untuk mengikuti program yang bertujuan untuk mencegah kebakaran ini.

Sosialisasi FAC juga dilaksanakan di Kabupaten Kampar yang dihadiri oleh Bupati Kampar, Jefry Noer, Kabupaten Kepulauan Meranti yang dihadiri oleh Wakil Bupati, Said Hasyim, Kabupaten Kuantan Singingi sebagai bagian dalam acara Kunjungan Kerja Danrem 031/ Wirabima, Brigjend TNI Nurendi yang juga menjadi Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pencegahan karhutla di Provinsi Riau didampingi Bupati Kuansing, Mursini serta sosialisasi di Kabupaten Siak yang dihadiri oleh Wakil Bupati Siak, H. Alpedri. Setelah kegiatan sosialisasi, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama pencegahan karhutla.

Sosialisasi untuk anak-anak usia sekolah dasar juga akan dilaksanakan di 50 Sekolah Dasar. Anak-anak merupakan sasaran yang tepat dalam mencegah kebakaran sejak usia dini.

Manajer Fire Free Village Program, Sailal Arimi menjelaskan, Desa Bebas Api saat ini tidak hanya sebatas lima program yang telah dilakukan seperti tahun sebelumnya, namun juga kali ini diperkenalkan program Fire Aware Community (FAC).

"Saat ini kami memiliki program Desa Bebas Api dengan lima program yang telah kami lakukan seperti tahun sebelumnya yaitu penghargaan Desa yang tidak terjadi kebakaran (No Burn Village Award), Crew Leader, Bantuan Persiapan Lahan Pertanian Tanpa Bakar / Agrikultur, Sosialisasi Dampak Membakar dan Pemantauan Kualitas Udara. Kami juga memperkenalkan program FAC merupakan program sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya kebakaran sejak dini, salah satunya dengan mengadakan sosialisasi di 50 sekolah di 50 Desa," tutur Sailal.

Brigjend TNI Nurendi yang memberi presentasi mengenai langkah dan upaya antisipasi mencegah karlahut di Kuantan Singingi memberikan apresiasi atas program Desa Bebas Api yang ikut berpartisipasi dalam mencegah karlahut.

"Terimakasih kepada RAPP yang ikut andil dalam pencegahan dan penanganan karhutla melalui program Desa Bebas Api dan juga dalam hal kanal bloking. Metode pencegahan yang dilaksanakan RAPP melalui program Desa Bebas Api sangat bagus. Perlu diingat bahwa pencegahan lebih murah dibandingan penanggulangan. Di tahun 2015, pemerintah telah menghabiskan 221 Triliun. Sehingga mari kita lakukan langkah-langkah dalam mencegah kebakaran," tutur Danrem.

Direktur RAPP, Rudi Fajar menyatakan bahwa sosialisasi berperan sangat penting dalam menyebarluaskan informasi pencegahan kebakaran menuju masyarakat yang sadar dan siaga terhadap api.

“Sosialisasi merupakan kunci sukses program Desa Bebas Api, karena itu, perusahaan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kerja sama ini dilakukan bersama Pemerintahan desa, Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal untuk bersama-sama melakukan sosialisasi di lima kabupaten yang berpartisipasi di dalam program Desa Bebas Api ini,” ungkap Rudi.

Desa Bebas api yang sudah dilaksanakan sejak 2014 dengan 4 desa yang berpartisipasi dan terus meningkat menjadi 20 desa di tahun 2016 ini merupakan program yang berbasiskan masyarakat yang telah dilengkapi dengan skema insentif pencegahan kebakaran lahan yang sudah ada, serta ditambah kemampuan tim pemadaman kebakaran (Fire Fighter) yang dimiliki oleh RAPP.

Program ini diperluas lagi di luar konsesi RAPP yang mencerminkan komitmen perusahaan untuk menciptakan solusi jangka panjang yang mensasar inti permasalahan. Salah satu programnya, No Burn Village Award, RAPP akan memberikan bantuan program sebesar 100 juta bagi desa yang mampu menjaga wilayahnya dari kebakaran selama periode yang telah ditentukan. (ADV)

Pewarta :
Editor: Antara
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.