Pekanbaru (ANTARA) - PT Sari Lembah Subur (PT SLS) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) menyiapkan pencegahan timbulnya titik-titik api pada 2025 di area Desa Pangkalan Tampoi, Kabupaten Kabupaten Pelalawan, belum lama ini.
Desa Pangkalan Tampoi memiliki riwayat titik-titik api dalam beberapa tahun terakhir sehingga masuk dalam kategori desa rawan kebakaran hutan dan lahan. Daerah tersebut juga dikelilingi area terbuka dan belum terkelola.
Asisten Sustainability PT SLS Tofan Hidayat mengatakan perseroan dan masyarakat setempat berusaha melakukan antisipasi titik api sejak akhir tahun 2024. Menurutnya, sinergi dengan berbagai setiap elemen masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko karhutla pada tahun mendatang.
“Untuk mempersiapkan musim kemarau tahun 2025 kami menggandeng semua pihak untuk bersinergi mengantisipasi terjadinya kebakaran, baik tim internal maupun kelompok-kelompok masyarakat, terutama yang sehari-hari beraktifitas di wilayah rawan kebakaran untuk menjaga wilayahnya,” ungkapnya.
MPA juga dibekali dengan sarana dan prasarana serta kesigapan dalam memberikan informasi dengan cepat ketika terjadi kebakaran. Dia berharap setiap kegiatan yang dilaksanakan bisa memberikan hasil positif serta mencegah terjadinya titik-titik api.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau wilayah Riau akan terjadi sebanyak dua kali yaitu pada sekitaran Maret dan Juli 2025. PT SLS dan Masyarakat Peduli Api telah memperkuat kemampuan anggota dalam penggunaan peralatan kebakaran untuk menghadapi musim kemarau tahun depan.
Sekretaris Desa Pangkalan Tampoi, M. Basri mengatakan ketrampilan dan kemampuan penanganan kebakaran harus di asah setiap saat. Pasalnya, titik-titik api perlu ditanggulangi untuk mencegah terjadinya kebakaran.
“Pelatihan bersama yang kami lakukan di akhir tahun ini setiap anggota dapat menggunakan atau menyimpan peralatan kebakaran secara baik dan benar,” jelasnya.
Basri berharap edukasi kepada masyarakat tentang tata cara penanggulangan kebakaran dapat mencegah timbulnya titik api. Desa Pangkalan Tampoi, lanjutnya, siap mendukung pencegahan karhutla, karena mereka juga memiliki anggaran bencana untuk akomodasi maupun kebutuhan pendukung lainnya.
