Pekanbaru (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengingatkan pengelola Rumah Sakit (RS) yang ada di wilayah setempat bisa memberikan pelayanan prima agar bisa bersaing merebut hati pasien lebih memilih berobat di dalam negeri ketimbang ke negara tetangga Malaysia.
"Ada sekitar 2.000 orang berobat ke Melaka (Malaysia) dalam sebulan," kata Firdaus di Pekanbaru, usai meresmikan beroperasinya Rumah Sakit Umum kelas C RS Prima di Jalan Bima (Jalan Tuanku Tambusai ujung) Pekanbaru, Jumat.
Firdaus meminta agar rumah sakit meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Karena dengan demikian pasien akan sembuh dan puas, lalu menceritakannya kepada orang lain.
Firdaus mencoba membandingkan pelayanan rumah sakit di Pekanbaru dengan Melaka Malaysia.
"Mengapa masih banyak orang Riau ini berobat ke Melaka, Malaysia padahal cuma ada tiga rumah sakit disana yakni satu rumah sakit mata dan dua rumah sakit umum," katanya mencontohkan.
Sementara di Pekanbaru jumlah RS lebih banyak, tetapi orang Riau ini banyak berobat ke Melaka.
Menurut Firdaus ini terjadi karena masalah pelayanan dan image. Padahal di Pekanbaru rumah sakitnya tidak kalah peralatan dan pelayanannya.
"Di Pekanbaru saat ini 92 orang dokter yang bernaung dibawah Pemko," katanya memaparkan.
Masalah kepercayaan dan fasilitas yang dimiliki Pekanbaru lebih baik dibanding Melaka. Tapi kenapa orang pergi ke Melaka juga.
"Ini menjadi kritik bagi dokter dan pihak rumah sakit termasuk bagi diri saya sendiri agar kita introspeksi dan meningkatkan pelayanan serta kepercayaan masyarakat," kata Firdaus.
Ditempat yang sama penggagas berdirinya RS Prima Pekanbaru, Martias mantan bos Surya Dumai Grup yang kini menjabat Chairman perusahaan First Resources Pekanbaru mengisahkan kenapa dia dan saudaranya Atan Malik mendirikan RS Prima ini.
Disebabkan kekecewaan atas salah satu rumah sakit yang mempersulitnya menjenguk mertuanya sakit, Martias mengisahkan betapa jeleknya pelayanan staf rumah sakit terhadapnya beberapa waktu lalu.
"Saya mau menjenguk saja dipersulit, inilah gambaran pelayanan yang buruk yang harus kita ubah menjadi pelayanan yang profesional, ramah, ikhlas, bermutu, dan amanah," kata Martias.
Atas kekecewaan itulah Martias menggagas berdirinya RS Prima Pekanbaru dan ownernya saudara Martias sendiri yakni Atas Malik. Menurut Atan Malik peresmian ini bukan meresmikan gedungnya tapi meresmikan rumah sakitnya. Artinya RS Prima ini sudah lengkap peralatannya.
"Dokter sudah ada dan tinggal operasional saja," katanya lagi.
Sekedar informasi RS Prima dilengkapi Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau taman sehingga pasien pakai kursi roda sekalipun akan bisa masuk ke taman itu. Luas bangunannya 10.000 M2 dan luas areal rumah sakit tiga hektare. Ada cadangan lahan seluas dua hektare untuk pengembangan.
Keistimewaan RS Prima kata Atan Malik terletak pada pelayanannya profesional, ramah, ikhlas, bermutu, dan amanah. Keluarga yang menjenguk saudaranya sakit walau di dalam ruang ICU maka bolehmelihatnya dari balik kaca transparan dan tidak dilarang. Hasil rontgen bisa dilihat di komputer dan bisa diprint di kertas.
Hasil rontgen tidak perlu lagi dicetak film karena limbahnya sulit dimusnahkan.
RS Prima dalam sebulan pertama ini akan memberikan diskon 30 persen untuk kamar rawat inap Kelas III. tarif kamar kelas III saat ini Rp125.000 per malam ada 32 kamar kelas III. Kamar kelas III dilengkapi kamar mandi di dalam, AC, TV, tempat tidur bisa distel. Kemudian kamar kelas II Rp200 ribu per malam dan kamar kelas I Rp300 ribu per malam. Ke depannya rumah sakit ini akan menerima pasien BPJS.