Sinar Mas Siapkan 3 Spesies Tanaman Baru Bahan Baku Kertas

id sinar mas, siapkan 3, spesies tanaman, baru bahan, baku kertas

Sinar Mas Siapkan 3 Spesies Tanaman Baru Bahan Baku Kertas

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan industri kehutanan Sinar Mas Forestry menyiapkan tiga spesies tanaman baru untuk alternatif bahan baku bubur kertas atau "pulp" dan kertas, sebagai antisipasi kebijakan pemerintah yang mengarah pada pelarangan penanaman spesies akasia crassicarpa di lahan gambut.

"Tiga tanaman yang dikembangkan adalah tanaman asli tempatan, dengan nama lokalnya Geronggang, Meranti Kuning dan Balerangan. Risetnya sudah lama dilakukan sejak 1990-an, " kata Senior Researcher R&D Sinar Mas Forestry, Albertus Bambang Herdyantara di Perawang Kabupaten Siak, Kamis.

Menurut dia, manajemen fokus meriset tiga tanaman itu karena arah kebijakan pemerintah Indonesia semakin nyata untuk melakukan moratorium penanaman akasia, apalagi di tengah sorotan dari dalam dan luar negeri terkait kebakaran lahan dan hutan serta resistensi agar tidak terjadi monokultur sebagai dampak dari hutan tanaman industri.

Tahun ini APP-Sinar Mas Forestry berinvestasi untuk pusat pengembangan riset mencapai Rp39 miliar atau 3 juta dolar AS, naik dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Pada saatnya nanti, lanjutnya, tiga tanaman itu akan menggantikan akasia yang selama ini menjadi andalan di 60 persen hutan tanaman industri perusahaan di bawah naungan APP-Sinar Mas, yang luasnya mencapai 600 ribu hektare di Provinsi Riau.

"Kebijakan (pemerintah) mengarah pada moratorium akasia semakin nyata, dan ketika itu diberlakukan, kami sudah ada tanaman penggantinya, " ujarnya.

"Tiga tanaman yang dikembangkan juga menjadi solusi untuk pencegahan kebakaran jadi lebih baik, karena mereka bisa bertahan di kondisi tanah dengan genangan air hingga 120 meter sehingga gambut bisa tetap basah," ujarnya.

Hanya saja, ia mengatakan penggunaan tanaman baru belum bisa langsung diterapkan karena alasan keekonomiannya. Produktivitas tanaman itu untuk bahan baku belum bisa menyamai akasia dan masa tanamnya hingga panen lebih panjang.

Tiga tanaman itu rata-rata butuh 7-10 tahun untuk bisa dipanen, atau lima tahun lebih lama dari akasia, dan kerapatan kayunya juga lebih rendah.

Sementara itu, pasokan bahan baku untuk pabrik APP-Sinar Mas PT Indah Kiat di Riau yang mampu memproduksi "pulp" dan kertas masing-masing 2,755 juta ton dan 1,077 juta ton per tahun, harus dijaga.

"Tiga tanaman ini butuh lima meter kubik untuk bisa memproduksi satu ton pulp, sedangkan akasia cukup dengan 3-4 meter kubik. Karena itu, target kami masih terus mengembangkan agar produktivitasnya bisa setara dengan akasia dan panennya bisa lebih cepat, " katanya.