7 Calon Sekda Riau Jalani Seleksi Buat Karya Tulis Makalah

id 7 calon, sekda riau, jalani seleksi, buat karya, tulis makalah

7 Calon Sekda Riau Jalani Seleksi Buat Karya Tulis Makalah

Diana Syafni

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Panitia Seleksi (Pansel) menyebutkan ketujuh calon Sekretaris Daerah Provinsi Riau akan melaksanakan tes seleksi dengan membuat karya tulis makalah setelah sebelumnya mengikuti seleksi manajerial.

"Ini merupakan bagian dari kompetensi bidang, peserta membuat karya tulis makalah, seleksi selanjutnya yakni presentasi dan wawancara mendalam yang dilakukan perorangan, diharapkan hasil finalnya sesuai dengan rencana pansel diumumkan pada 28 Mei 2016," kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau, Asrizal di Pekanbaru, Kamis.

Berdasarkan Pengumuman Panitia Seleksi No. 013/PANSEL-JPTM/2016, ketujuh calon Sekda Provinsi Riau tersebut yakni Ahmad Hijazi Sekretaris Bappeda Provinsi Riau, Azharisman Rozie Kepala BKD Pekanbaru, Kasiaruddin Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Hukum dan Politik, Masperi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan SekdaProv Riau, M. Ramli Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Riau, M. Syukri Harto Staf Ahli Bidang Pembangunan Kota Pekanbaru dan Said Syariffudin Sekda Indragiri Hilir

Dikatakannya tes wawancara dan persentasi akan dijadwalkan pada 23 Mei 2016 sampai dengan 24 Mei 2016 yang dilaksanakan perorangan untuk menggali sepenuhnya kemapuan dan potensi para calon.

"Hasil ini nantinya, Pansel akan memberikan rekomendasi tiga nama kepada pejabat penanggung jawab kepegawaian yakni Gubenrnur, setelah itu gubernur akan meneruskan kepada Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri untuk ditetapkan satu nama dari tiga orang, kita berharap paling lambat 30 Juni sudah ditetapkan kalau bisa sudah dilantik," ujarnya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan SekdaProv Riau, Masperi, memberikan tanggapan mengenai seleksi karya tulis yang diikutinya,

"Tes karya tulis, tadi tentang reformasi birokrasi dikaitkan dengan tugas para birokrat itu sudah tereformasi tentu akan berorientasi kepada hasil peningkatan pelayanan, tapi apakah mampu menulis seperti itu, tergantung bagaimana memulainya," katanya.

Ia menjelaskan saat menginterprestasikan pemikiran kedalam bentuk tulisan diperlukan kemampuan agar karya tulis tersebut dapat mengalir dan lancar.

"Kedalam bentuk tulisan berbeda menulisnya dengan komputer, nulis tangan kan bisa lancar, tetapi dengan komputer itu membuat kita agak lambat bisa beralih pola pikir ketika melihat konten yang ada pada komputer, " kata dia pula.