Kuantan Singingi,(Antarariau.com) - Masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau merasa resah akibat limbah perusahaan kelapa sawit PT GSL diduga mencemari sungai bedeng sikuran yang berdampak kepada kehidupan warga.
"Kami kesal pihak perusahaan kurang memperhatikan lingkungan, sungai yang mulai tercemar sehingga air tidak bisa dimanfaatkan oleh warga," kata salah satu warga Inuman Kuantan Singingi Hermanto (65) di Teluk Kuantan, Minggu.
Ia mengatakan, ratusan warga Desa Bedeng Sikuran dan desa lainnya di Kecamatan Inuman Kuansing merasa tidak nyaman dan khawatir memanfaatkan air sungai untuk kegiatan mandi, cuci seperti sebelumnya akibat limbah PT GSL mengotori sungai tersebut.
Masyarakat selama ini menjadikan sungai sebagai penghidupan, ratusan warga sepanjang aliran sungai memanfaatkan air itu untuk berbagai kebutuhan sehari-hari dan bahkan tempat mencari ikan, namun sejak berdirinya PT GSL kondisi sungai sudah berubah total, limbah perusahaan bahkan bukan saja mengotori tetapi mematikan usaha warga.
Kondisi sungai yang awalnya bersih, semenjak limbah yang kurang diperhatian oleh pihak perusahaan menyebabkan air keruh kehitaman yang sangat beresiko bagi penduduk daerah tersebut.
"Kami perlu memberitahukan kepada anggota DPRD yang berkunjung ke daerah tersebut untuk menindaklanjutinya," sebutnya.
Menurut dia, saat yang tepat disampaikan sejumlah keluhan warga kepada anggota legislatif yang sempat mengunjungi masyarakat, selain menyampaikan sejumlah aspirasi juga meminta PT GSL di panggil untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya yang telah mencemari sungai tersebut.
Anggota DPRD Kuantan Singingi (Kuansing) Jefri Antoni menyambut baik aspirasi warga dan akan segera menyikapi persoalan limbah perusahaan yang diduga mencemari lingkungan wilayah tersebut.
"Kami menyayangkan atas kebijakan pihak perusahaan PT GSL tersebut yang membuat resah warga," ujarnya.
Dia mengatakan, bukan saja pihak perusahaan yang akan dpanggil juga meminta agar instansi terkait melakukan uji laboratorium limbah perusahaan tersebut, jika terindikasi berakibat buruk pada warga maka dilakukan teguran.
"Kami juga meminta pihak perusahaan untuk kembali memperhatikan lingkungan," tegasnya.
Jika limbah PT GSL benar - benar telah mengganggu kehidupan warga, maka harus mempertanggungjawabkannya.
Berita Lainnya
KUD di Siak dirikan pabrik mini hasilkan 3,8 ton minyak goreng sehari
17 November 2024 8:09 WIB
Petani sawit diminta berkontribusi ciptakan pilkada damai di Siak Kecil
16 November 2024 17:41 WIB
Jumat curhat, warga keluhkan maraknya pencurian sawit, judi dan narkoba
15 November 2024 14:54 WIB
Kasus pencurian di kebun sawit Pelalawan sejak 2022 belum ada titik terang
13 November 2024 11:01 WIB
Polsek Siak Kecil sambangi petani sawit sosialisasi pilkada damai
10 November 2024 15:08 WIB
Pakar yakini program tumpang sari lahan sawit lindungi dari deforestasi
08 November 2024 11:25 WIB
Geliat industri pengolahan minyak kelapa sawit di Riau, PLN pasok listrik kapasitas 3,465 MVA
06 November 2024 10:13 WIB
Harga sawit Riau naik Rp116,34/Kg dibandingkan pekan lalu
05 November 2024 20:31 WIB