Pekanbaru, (Antarariau.com) - Mantan Rektor Universitas Islam (UII) Prof DR. Edi Suardi Hamid, MEC, mengatakan mahasiswa perlu menguasai bahasa asing guna meningkatkan daya saing mereka sehingga ketika lulus kuliah mereka menjadi tenagakerja yang siap pakai.
"Tenaga yang siap pakai adalah tenaga yang memiliki keterampilan dan keahlian pada delapan bidang saat ini yang sangat dibutuhkan," kata Edi Suardi Hamid, di Pekanbaru, Kamis ketika membekali 300 mahasiswa Fakultas Ekonomi UMRI, Kamis.
Menurut dia, delapan bidang kerja yang saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus antara lain kedokteran, pariwisata, dan akuntan.
Ia mengatakan untuk mengisi kebutuhan delapan bidang kerja itu selain IP mencapai 4,5, bagai mahasiswa UMRI juga perlu menyiapkan keahlian khusus dalam berkomunikasi dalam bahasa asing sehingga mahasiswa minimal memiliki toelf 450.
"Penguasaan bahasa asing yang baik, akan menentukan mereka bisa diterima pada pasar kerja," katanya dan menambahkan bahwa kampus juga harus membuka peluang soft skill.
Ia menyebut contoh, ada perguruan tinggi yang membangun asrama sebagai wahana mengasah soft skill mereka kendati mahasiswa juga berasal dari beragam asal suku dan agama.
Dengan demikian, katanya lagi, mahasiswa memiliki nilai kompetisi tinggi sehingga diyakini akan mampu bersaing di era Masyarakat Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"MEA akan menumbuhkan pasar menjadi luas, bahkan banyak peluang bekerja di Myanmar, Bangkok, Malaysisa Siangapura dengan gaji tinggi,"kata Katua APTIS tahun 2011 - 2015 itu.
Rektor UMRI, DR. Mubarrak mengatakan selain bahasa Inggris, perguruan tinggi ini juga membekali mahasiswa dengan bahasa Korea dan Jepang.
Sebab katanya lagi, saat ini Korea dan Jepang juga telah menawarkan peluang kerja bagi tenaga kerja asal Indonesia.
"UMRI selain memberikan pembekalan bahasa asing, mahasiswa juga dibekali dengan penguasaan tekhnologi komputer , kepemimpinan serta kewirausahaan, agar mereka dapat diterima oelh pasar kerja," katanya.
Banyak lulusan UMRI yang sudah diterima di sejumlah perusahaan seperti RAPP, Indah Kiat, perusahaan otomotif serta sejumlah instansi pemerintah seperti Dinas Pertanian, dan lainnya.