Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Ustad Abdurrahman Ayub saat memberikan tausiah singkatnya Kamis malam (17/3) di Masjid Al Ikhlas Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau menilai bahwa ajaran radikal merupakan kesalahan dalam penafsiran.
"Radikal itu salah penafsiran dan mengkafirkan semua orang bahkan Indonesia merupakan kafir terbesar bagi para penganut paham itu, karena tidak menjalankan hukuk Islam," katanya terkait bergabungnya ia dengan radikal di tanah Afganistan sejak berusia 17 tahun.
Saat masih menganut ajaran radikal, ia sempat diajak bergabung oleh Osama Bin Laden, namun tidak mendapatkan izin dari Abu Bakar Baasir dan saat ini ia telah kembali kepangkuan ibu pertiwi sebagai penasehat Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
"Dulu saya banyak merekrut orang dan sekarang harus banyak menyadarkan orang terkait persoalan yang telah saya ajarkan saat itu. Bahkan saya tegaskan aparat hukum baik polisi maupun TNI halal darahnya bagi para penganut Radikal dalam artian boleh dibunuh dan itu sasaran saya saat itu," katanya.
Ia menjelaskan, anggota Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang saat ini menyebut diri Islamic State (IS), kini sudah mencapai hampir 20.000 orang, sebagian besar anggota mereka rata-rata merupakan generasi milenium kelahiran antara tahun 1980-an hingga 2000 atau yang diistilahkan dengan generasi Y.
"Jadi perlu dibuat pengajian-pengajian untuk membentengi pemikiran anak-anak muda kita zaman sekarang," pesannya.
Bahkan ia meminta selalu siaga karena para radikal beraksi pada saat keadaan tenang dan kondusif, apalagi Kabupaten Rokan Hilir dulu juga pernah ada Noordin M Top yang merupakan salah satu anak asuhnya semasa ia menganut paham tersebut.
Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat Rokan Hilir untuk tetap memantau perkembangan radikal didaerah agar jangan sampai merusak generasi muda.
"Teroris tidak bisa dilihat dari fisik saja, misalkan berjenggot atau lainnya namun harus diselidiki secara mendalam," pesannya.
Sementara itu, Bupati Rokan Hilir H Suyatno menyambut baik kedatangan pihak BNPT bersama pihak Polri ke Rokan Hilir yang merupakan perintah langsung dari Kapolri.
"Kita sambut baik dan ini sangat bermanfaat bagaimana kita mendengar langsung dari ustad yang pernah bergabung di ajaran Radikal," kata Bupati.
Bupati juga tidak ingin kejadian 2008 silam kembali terjadi yang dulunya pernah bermukim di Rokan Hilir, saat itu adalah Noordin M Top.
"Semoag tausiah tadi bisa membuka wawasan masyarakat kita bahwa ajaran radikal itu salah dan kita harus menjalankan ajaran yang benar-benar Islam," pesan Bupati. (adv)
Oleh Dedi Dahmudi
Berita Lainnya
MUI: Mantan Teroris Akan Berikan Tausiah di Rohil
15 March 2016 18:13 WIB
Bupati: NU Rohil Diminta Berperan Penting Cegah Radikalisme
07 September 2016 19:57 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB