Siak, (Antarariau.com) - Sejumlah penumpang bus yang berasal dari Pekanbaru menuju Pelabuhan Tanjung Buton, mengeluhkan rusaknya badan jalan sepanjang 7 km. Selain memperlambat perjalanan, tentu juga membuat ketidaknyamanan.
"Rasanya mual karena perut diguncang," ungkap Adi, salah satu penumpang bus Naga Line, di Buton, Rabu.
Ia mengaku jalan rusak tersebut sudah berlangsung tahunan. Karena setiap kali ia ke Pekanbaru dari Selat panjang, jalan yang sama masih saja rusak bahkan bertambah parah.
Ia menjelaskan jalan yang rusak mulai dari Desa Pusako hingga Tanjung Buton, Kabupaten ini milik Provinsi Riau.
"Katanya sih jalan provinsi," ucapnya singkat.
Wirman, supir bus penumpang Naga Line, yang setiap hari mengantar jemput penumpang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Buton mengaku kerusakan jalan tersebut sepertinya ada pembiaran oleh pemerintah provinsi.
"Buktinya bertahun-tahun tidak ada perbaikan," bebernya.
Ia menilai rusaknya jalan sepanjang 7km ini telah menambah biaya BBM angkutan bus, sementara tarif ongkos sama.
Kalau jalan bagus jarak antara Perawang, Kecamatan Tualang ke pelabuhan Tanjung Buton, Kecamatan Sungai Apit, Kabuparen Siak bisa ditempuh 60 menit.
"Kini harus 90 menit," tuturnya.
Sementara pelabuhan Tanjung Buton ini merupakan satu-satunya jalan darat penghubung antara Riau daratan de ke Tanjung Balai, Batam, Meranti dan Selat Panjang.