Bengkalis, (Antarariau.com)- Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mendukung penuh program restorasi lahan gambut seluas dua juta hektar, yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, karena selain untuk memulihkan lahan yang rusak, program ini guna mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan.
"Sebagai daerah yang memiliki lahan gambut, tentu kita sangat mendukung program restorasi lahan gambut. Namun kita akan tetap melakukan pendataan dan inventarisir lahan yang ada, sehingga tidak bersinggungan dengan masyarakat," kata Bupati Bengkalis Amril Mukminin, saat menghadiri Rapar Koordinasi Restorasi Gambut, di Auditorium Gedung Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta.
Menurutnya, melalui program ini, ada upaya untuk mengembalikan lingkungan di kawasan lahan gambut dan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Mantan anggota DPRD Bengkalis ini menegaskan, inventarisis lahan gambut yang ada begitu dibutuhkan, mengingat sebagian besar Kabupaten Bengkalis memilik lahan gambut yang sudah ditempati dan menjadi areal perkebunan rakyat.
"Hal ini penting, jangan sampai niat baik kita untuk memulihkan lahan gambut berbenturan dengan kepentingan masyarakat. Intinya restorasi ini, agar tidak menimbulkan keresahan warga yang khawatir akan terkena dari program ini," ujar Amril Mukminin.
Amril menjelaskan, sejauh ini Kabupaten Bengkalis telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, diantaranya menyiapkan masyarakat peduli api (MPA), melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan karlahut dan pembuatan sekat kanal di lahan gambut.
"Masalah kebakaran lahan di areal gambut, memang menjadi persoalan bagi daerah, makanya, upaya penanggulangannya harus dilakukan secara bersama-sama. Karena dampak yang ditimbulkan sangat besar, meliputi semua aspek kehidupan, sehingga semua pihak harus bahu-membahu menyatu tekad untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan," katanya.
Saat ini, sejumlah kawasan di Provinsi Riau, termasuk Kabupaten Bengkalis tengah dilanda karlahut. Untuk mengatasi masalah ini, Bupati Bengkalis mengintruksikan kepada camat, kepala desa/lurah dan stakeholder terkait untuk terus siaga memadamkan karlahut.
"Kita tidak ingin, Kabupaten Bengkalis dicap sebagai salah satu daerah pengekspor asap. Makanya kita harus bekerja keras melakukan upaya-upaya cepat dalam mengatasi masalah karlahut," katanya.
Berita Lainnya
Dari seratusan sekolah rusak di Bengkalis, hanya tiga yang dapat bantuan perbaikan
17 July 2024 16:28 WIB
Pemkab Gunungkidul lakukan asesmen bangunan rusak akibat gempa bumi
03 July 2023 10:33 WIB
Banyak jalan rusak di Inhu, semua truk akan diperiksa tim gabungan
04 June 2022 9:36 WIB
Dermaga Air Putih rusak, antrean mengular di Pelabuhan Sungai Selari
30 May 2022 16:31 WIB
Lima rumah warga di Aceh Jaya tertimpa pohon
07 March 2022 18:22 WIB
Jalan Gajah Mada Rusak, Aliansi Masyarakat Sebanga Duri demo
09 August 2021 16:02 WIB
Jika armada rusak, Wabup Bengkalis minta pengelola Roro cepat merespon
15 July 2021 19:37 WIB
Lima rumah di Bukit Batu Bengkalis porak poranda dilibas puting beliung
08 March 2021 10:09 WIB