Pekanbaru, (Antarariau.com) - Penurunan harga bahan bakar minyak jenis premium sebesar Rp350 menjadi Rp6.950 dari sebelumnya Rp7.300 per liter dan jenis solar Rp1.050 menjadi Rp5.650 dari sebelumnya Rp6.700 per liter diharapkan dapat membawa dampak positif.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru meminta Organisasi Angkutan Darat (Organda) setempat segera menurunkan tarif angkutan barang dan jasa agar kebutuhan pokok bisa lebih murah di pasar setempat.
"Kita minta Organda Pekanbaru agar segera menyesuaikan tarif angkutan terutama barang yang mengangkut kebutuhan pokok," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Masirba Sulaiman di Pekanbaru, Rabu.
Dengan dilakukan penyesuaan tarif angkut barang, katanya, tentunya akan dapat memengaruhi harga jual barang, terutama berbagai jenis kebutuhan pokok warga di Kota Pekanbaru.
Saat ini, warga di daerah tersebut membatasi pembelian karena tingginya harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional, sehingga perekonomian setempat menjadi lesu.
"Intinya kebijakan menurunkan harga bahan bakar minyak bisa berdampak pada penurunan tarif angkut dan berimbas pada turunnya harga barang kebutuhan pokok. Pada akhirnya, kebijakan ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai," katanya.
Harga bahan bakar minyak secara resmi diturunkan per 5 Januari 2016 mulai pukul 00.00 WIB dengan tanpa disertai pungutan dana ketahanan energi.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pemerintah secara resmi telah mengumumkan rencana menurunkan harga BBM.
"Hari ini secara resmi pemerintah mengumumkan rencana menurunkan harga BBM dengan ada beberapa hal. Apa yang diumumkan (terkait harga BBM, red.) adalah harga keekonomian," katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dalam siaran persnya berujar harga solar subsidi turun Rp1.050 menjadi Rp5.650 dari sebelumnya Rp6.700 per liter, sedangkan harga minyak tanah tetap Rp2.500 per liter.
Untuk BBM jenis premium di luar Jawa-Bali turun Rp350 menjadi Rp6.950 dari sebelumnya Rp7.300 per liter.
"Penurunan harga BBM ini dengan pertimbangan harga tiga bulan terakhir untuk Gasoline 92 rata-rata 57,38 dolar AS per barel dan Gasoil 54,80 dolar per barel, selain juga karena nilai kurs, biaya penyimpanan, biaya distribusi BBM, pajak yakni PPN dan PBBKB, serta marjin SPBU," ujarnya.
Harga premium penugasan dan solar subsidi lebih rendah dari pengumuman pemerintah sebelumnya masing-masing Rp7.150 dan Rp5.950 per liter.
Hal tersebut terjadi karena pemerintah menunda pemberlakuan pungutan Dana Ketahanan Energi (DKE) yang sebelumnya direncanakan Rp200 per liter untuk premium dan Rp300 per liter untuk solar dan berlaku bersamaan dengan penurunan harga BBM per 5 Januari 2016.
Pemerintah akan membahas kebijakan DKE dengan DPR dalam RAPBN Perubahan 2016 sebelum diberlakukan, kata IGN Wiratmaja.
Berita Lainnya
Harga BBM non subsidi turun, ini nilainya
01 November 2023 17:52 WIB
PT Pertamina turunkan harga BBM non subsidi di Riau
02 May 2023 7:06 WIB
Harga BBM Pertamax turun Rp1.100/liter, berlaku pukul 14.00 WIB hari ini
03 January 2023 11:48 WIB
Amankan dampak penyesuaian harga BBM, Polres Meranti turun ke SPBU
04 September 2022 15:25 WIB
Menkeu Sri Mulyani ungkap alasan harga BBM naik meski minyak dunia turun
03 September 2022 15:06 WIB
Pertama dalam sejarah konsumsi BBM turun saat moment Idul Fitri, kok bisa?
01 June 2020 15:15 WIB
Ini alasan mengapa harga BBM tak turun
26 May 2020 12:07 WIB
Harga minyak dunia anjlok, Waka DPRD Riau desak pemerintah turunkan harga BBM
14 April 2020 13:20 WIB