BPBD Riau Petakan Titik Banjir Dan Longsor

id bpbd riau, petakan titik, banjir dan longsor

BPBD Riau Petakan Titik Banjir Dan Longsor

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau memetakan sejumlah kabupaten kota yang berpotensi terjadi banjir dan longsor setelah provinsi tersebut dipastikan memasuki musim penghujan.

"Sejumlah daerah yang rawan terjadi banjir yakni Rokan Hilir, Kampar, Pelalawan, Pekanbaru dan Kampar menjadi pengawasan utama kita," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Selanjutnya daerah yang rawan longsor diketahui terdapat dua titik yakni Kabupaten Kampar yang berbatasan dengan Sumatera Barat serta Rokan Hilir yang berbatasan dengan Sumatera Utara.

Untuk daerah yang disebut sebagai rawan longsor, BPBD menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah setempat guna menyiagakan alat berat.

"Mulai sekarang kita tingkatkan koordinasi guna mencegah kejadian yang tidak diharapkan," pungkasnya.

Sementara itu, kabupaten kota yang menjadi rawan banjir, Edwar menjelaskan pihaknya telah meminta kepada setiap BPBD setempat untuk melakukan melakukan pemetaan guna mengetahui titik rawan banjir.

"Selain lima daerah yang saya sebutkan tadi, kita tetap meminta BPBD daerah lainnya untuk tetap melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi terjadinya banjir," tegasnya.

Lebih lanjut, Edwar mejelaskan bahwa Riau akan memasuki puncak musim hujan pada Desember mendatang.

Sebelumnya Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Riau memasuki musim penghujan yang diprediksi terjadi hingga akhir 2015 mendatang.

"Sejak awal November Provinsi Riau dipastikan memasuki musim hujan hingga Desember mendatang," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.

Dia menjelaskan seharusnya Provinsi Riau mulai seharusnya memasuki musim hujan sejak Oktober lalu, namun karena adanya fenomena El Nino, musim penghujan 2015 bergeser ke November.

"Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin secara umum terjadi mulai sore hingga malam hari," ujarnya.

Namun begitu, dia mengatakan potensi hujan di wilayah Riau bagian Utara masih cukup minim sehingga langkah Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di wilayah tersebut cukup membantu terjadinya hujan.

Sementara itu, secara khusus BMKG memperingatkan Riau akan kembali memasuki musim kemarau pada Januari dan Februari mendatang. "Untuk itu perlu langkah tegas guna menghindari terjadinya kembali kebakaran lahan dan hutan," ujarnya.

Dalam sepekan terakhir, lembaga pemantau cuaca rutin mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya hujan disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Riau.

(adv)