Warga Nepal Terus Cari Penyintas Kala Korban Capai 2.200 Orang

id warga nepal, terus cari, penyintas kala, korban capai, 2200 orang

Warga Nepal Terus Cari Penyintas Kala Korban Capai 2.200 Orang

Sambungan dari hal 1...

Perlu Keputusan

Peter Olyle dari organisasi Save the Children mengatakan rumah sakit di Lembah Kathmandu kehabisan ruang penyimpanan jenazah dan

persediaan darurat. "Ada kebutuhan untuk keputusan pemerintah untuk membawa peralatan dari militer," katanya dari Kathmandu.

Beberapa bangunan di Kathmandu runtuh seperti rumah kartu, yang lain miring dengan posisi membahayakan, dan runtuh sebagian sehingga memperlihatkan ruang tamu dan furnitur serta barang-barang yang ditumpuk di rak-rak.

Penyelamat, beberapa memakai masker wajah untuk mencegah debu, berjuang untuk menggali gundukan serpihan kayu dan batu bata yang rusak dengan harapan untuk menemukan korban selamat. Beberapa menggunakan tangan kosong mereka untuk mengisi ember putih kecil dengan kotoran dan reruntuhan.

Ribuan orang menghabiskan malam di luar dalam suhu dingin dan hujan yang merata, terlalu takut untuk kembali ke rumah mereka yang rusak.

Pada Minggu, para penyintas berjalan di jalanan menggenggam gulungan kantong tidur dan selimut, sementara yang lain duduk di jalan menggendong anak-anak mereka, dikelilingi oleh kantong plastik beberapa barang.

Gempa berkekuatan 7,9 SR melanda pada tengah hari pada Sabtu, tepat di saat waktu tersibuk tahun ini untuk wisata pendakian di negara itu, dengan perkiraan 300 ribu wisatawan asing berada di

negara itu, yang merupakan lokasi banyak situs Warisan Dunia.

Polisi menyebutkan korban tewas di Nepal berada pada kisaran 2.152, dengan 5.463 terluka. Setidaknya 700 tewas di ibukota, sebuah kota dengan penduduk sekitar satu juta orang di mana banyak rumah-rumah tua yang dibangun dengan konstruksi buruk dan berdekatan.

Sekitar 49 orang dilaporkan tewas di negara tetangga, India,

yang telah mengirimkan pesawat militer ke Nepal dengan peralatan medis dan tim bantuan. Ia juga mengatakan telah mengirimkan 285 anggota Pasukan Tanggap Bencana Nasional.

Di Tibet, jumlah korban tewas naik menjadi 17 orang, menurut kicauan dari kantor berita Tiongkok, Xinhua. Empat orang tewas

di Bangladesh.

Militer Pakistan mengirimkan empat pesawat C-130 dengan 30 tempat tidur rumah sakit, tim pencarian dan penyelamatan serta pasokan bantuan, kata militer.

Bencana Terburut Everest

Ada hampir 1.000 pendaki dan sherpa di Everest ketika

longsoran salju pertama terjadi dan mengklaim jumlah korban tertinggi dari setiap bencana di gunung tertinggi di dunia itu.

Foto para pendaki di laman media sosial menunjukkan tenda dan

bangunan lain di base camp Everest rata oleh batu dan salju. Foto pertama yang melaporkan longsoran salju menunjukkan sebuah rakasa menyerupai "awan" yang berupa salju dan batu bergerak menuruni gunung.

Helikopter mampu terbang pada Minggu pagi saat awan naik untuk mengevakuasi korban luka ke ketinggian yang lebih rendah, untuk diterbangkan ke Kathmandu.

"Semua yang terluka parah dievakuasi," kata pendaki asal Rumania Alex Gavan dalam akun jejaring sosialnya dari base camp, "Merawat mereka yang membutuhkan. Ingin tidur. "

Sekitar 100 pendaki lain yang berada di ketinggian yang lebih tinggi di kamp 1 dan 2 Everest selamat namun jalan mereka turun telah tertutup reruntuhan es Khumbu yang berbahaya, lokasi longsoran, yang menewaskan 16 pendaki tahun lalu. Helikopter sudah mulai memindahkan mereka ke base camp, menurut Gavan.

Gempa utama, berpusat 50 mil (80 km) timur kota kedua, Pokhara, jauh lebih merusak karena dangkal.