Masyarakat Dumai Beralih Ke Elpiji Tiga Kilogram

id masyarakat dumai, beralih ke, elpiji tiga kilogram

Masyarakat Dumai Beralih Ke Elpiji Tiga Kilogram

Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai, Riau, menyebutkan sejak harga elpiji 12 kilogram naik, banyak warga masyarakat beralih menggunakan elpiji tiga kilogram.

Elpiji tiga kilogram yang bersubdisi harganya lebih terjangkau masyarakat dan menjadi pilihan pengusaha menengah ke bawah sebab lebih murah daripa elpiji nonsubsidi, kata Kepala Disperindag Dumai Zulkarnaen kepada pers, Kamis.

Pihaknya akan terus berupaya keras melakukan pengawasan di lapangan supaya elpiji tiga kilogram tidak langka di pasaran.

"Kita akan membantu mengawasi di lapangan bersama Pertamina yang lebih berwenang, supaya gas dalam tabung melon ini tersedia cukup di tengah konsumen," jelasnya.

Dia khawatira ada oknum yang memanfaatkan aksi borong dan menjual kembali dengan harga di atas ketetapan pemerintah yaitu Rp18 ribu per tabung untuk mencari keuntungan pribadi.

Seorang ibu rumah tangga Wati mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram di sejumlah pangkalan terdekat, sehingga dirinya harus berkeliling ke berbagai tempat dan memperoleh dengan harga Rp20 ribu pertabung.

"Kita berharap jangan sampai gas elpiji tiga kilo ini langka karena sudah menjadi kebutuhan dasar di rumah tangga," harapnya.

Agen resmi penyedia gas elpiji 12 kilogram PT Nur Sembilan Baruada mengakui permintaan mengalami penurunan hingga 40 persen menyusul penaikan harga dari sebelumnya Rp140 ribu jadi Rp148 ribu per tabung.

"Masyarakat banyak bingung dan mengeluh kenapa harga selalu naik dengan tidak pantas, jadinya permintaan juga menurun karena tidak terjangkau daya beli," kata pimpinan PT Nur Sembilan Baruada Badaruzaman.

Pelanggannya sebagian besar kalangan rumah tangga, dan pengusaha kecil menengah, dan sebelum harga naik, pihaknya mampu menjual 9.100 tabung per bulan, namun kini hanya sekitar 8 ribu/tabungh elpiji 12 kg.