Rengat, (Antarariau.com) - Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, segera mengambil tindakan tegas terkait sejumlah bidan desa yang malas dan jarang masuk Puskesmas Pembantu.
"Kami akan berikan sanksi jika ada bidan yang malas, karena pelayanan terhadap masyarakat harus optimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hulu, Suhardi di Rengat, Jumat.
Ia mengatakan, mendengar informasi bahwa bidan desa di sejumlah puskesmas pembantu seringa tabsen membuat pihaknya harus turun kepalangan mengecek secara langsung dalam waktu dekat, salah satunya di Desa Tanjung Sari Kuala Cinaku Inhu hingga mengecewakan pasien.
Dinas kesehatan akan menindaklanjuti adanya kritikan dan laporan dari sejumlah warga, kalau memang terbukti tidak bekerja efektif nanti akan di berkan peringatan tegas karena pelayanan terhadap masyarakat desa harus maksimal.
"Kami segera mengirimkan tim untuk ke lokasi sejumlah puskesmas di Inhu," katanya.
Bidan desa meninggalkan Pustu khususnya di Desa Tanjung Sari Kuala Cinaku tanpa alasan jelas bisa di berikan sanksi tetapi jika punya sebeb khusus tentu dapat dimaklumi karena bidan terkadang punya keperluan yang mendesak tentu dia harus meninggalkan pustu, namun mestinya harus melapor.
" Di desa itu akses menuju puskesmas menjadi kendala, perlu naik pompong," ujarnya.
Mantan Kepala Desa Tanjung Sari Sujadi mengatakan, seringnya petugas di Puskesmas Pembantu ( Pustu) tidak berada di tempat karena jarak tempuh dan transportasi, kalau lagi ada pasien di rumah kesehatan ini maka bidan itu akan pergi ke Puskesmas.
"Hal itu tentu saja membuat warga merasa kesulitan bila dalam kondisi darurat," ujarnya.
Menurut Sujadi, bila naik pompong ke Puskesmas di Kuala Cenaku Inhu membutuhkan waktu sekitar 15 menit, selain itu, jika masih belum bisa dilakukan penanganan akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum yang berada di Pematang Reba.
"Hitungannya jarak tempuh dari Kuala Cenake ke Pematang Reba membutuhkan waktu sekitar satu jam," tegasnya.
Pemkab Inhu Tindak Tegas Bidan Malas
