Elsoro Gandeng Asing Bangun Pabrik Petrokimia

id elsoro gandeng, asing bangun, pabrik petrokimia

Elsoro Gandeng Asing Bangun Pabrik Petrokimia

Jakarta, (Antarariau.com) - PT Elsoro Multi Pratama (Elsoro) menggandeng beberapa perusahaan asing untuk membangun pabrik petrokimia dengan nilai investasi 620 juta dolar AS di Gresik.

"Pabrik tersebut akan menghasilkan produk utama caprolactame, yakni bahan baku untuk serat nylon 6, yang digunakan produk tekstil dan jaring ikan," kata Presiden PT Elsoro Multi Pratama Elieser Sorohadmodjo di Jakarta, Jumat.

Elieser mengatakan, jaring ikan yang akan dihasilkan dari produk tersebut memiliki tingkat transparansi yang sangat tinggi, sehingga berpotensi menjaring ikan lebih banyak.

"Hal ini bisa mendukung program peningkatan industri maritim Presiden Joko Widodo," ujarnya. Selain itu, lanjutnya, produk sampingan dari pabrik tersebut adalah amonium sulfat atau Pupuk ZA, yang utamanya digunakan untuk menyuburkan padi.

"Kebutuhan pupuk ZA di Indonesia mencapai 1,7 ton per tahun. Dan saat ini hanya ada satu pabrik petrokimia gresik yang memproduksi 650 ton pupuk ZA, sehingga impornya jauh lebih banyak. Produk ini bisa menjadi subtitusi produk impor," kata Elieser.

Menurut Elieser, pabrik tersebut akan menggunakan 100 persen bahan baku dari Indonesia, yakni amoniak, asam sulfat, oleum, benzene dan gas alam.

Elieser mengatakan, pabrik tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektar dengan kapasitas produksi mencapai 120 ribu ton per tahun, yang sebagian besar akan memenuhi kebutuhan pasar di Jerman dan Amerika.

"Kami juga menyediakan produk untuk pasar di Indonesia, sekitar 10 ribu hingga 20 ribu ton per tahun. Kalau tidak cukup, kami akan ekspansi," tambahnya.

Menurutnya, peletakan batu pertama akan dilakukan pada akhir tahun 2015, dan membutuhkan waktu tiga tahun untuk pembangunan pabrik tersebut.

"Pembangunan pabrik petrokimia membutuhkan waktu tiga tahun. Tahun pertama untuk pembangunan teknologi, tahun kedua penyediaan alat dan tahun ketiga pembangunan pabrik," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto mengatakan, investasi tersebut akan mendapatkan fasilitas perpajakan, yakni tax allowance dan tax holiday, karena memenuhi kriteria.

"Selain itu, ini merupakan produk pionir di Indonesia, di mana pabrik sebelumnya baru ada di Tiongkok dan saat ini hadir di Indonesia," kata Harjanto