Tembilahan, (Antarariau.com) - Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau biasa disebut elpiji untuk tabung ukuran 3 kg bersubsidi yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, masih stabil, yakni berkisar antara Rp 19.100 hingga Rp 24.400 pertabung.
"Sampai hari ini harga dari LPG untuk ukuran 3kg masih relative stabil seperti biasanya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Indragiri Hilir H Fahrurrazy di Tembilahan, Sabtu.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan dari Surat Keputusan (SK) Bupati Inhil, harga elpiji untuk Kecamatan Kempas, Kecamatan Tempuling dan Kecamatan Tembilahan Hulu adalah Rp 19.100, sedangkan untuk Kecamatan Tembilahan Rp 19.200, Kecamatan Batang Tuaka dan Kecamatan Kuindra Rp 20.300, Kecamatan Kemuning Rp 20.500, Kecamatan Tanah Merah Rp 20.800.
Selanjutnya Untuk Kecamatan GAS dan Kecamatan Concong Rp 21.400, Kecamatan Enok Rp 21.500, Kecamatan Mandah Rp 21.700, Kecamatan Gaung Rp 22.100, Kecamatan Rp 22.300, Kecamatan Sungai Batang Rp 22.500, Kecamatan Keritang Rp 23.500, Kecamatan Kateman Rp 23.600, Kecamatan Pelangiran Rp 23.900, Kecamatan Teluk Belengkong dan Kecamatan Pulau Burung Rp 24.400.
"Penetapan harga itu hanya sampai ke pangkalan saja, untuk yang menjual secara eceran itu diluar wewenang kami, dan yang mengelola LPG di Inhil ini hanya lima agen," ungkapnya..
Untuk lima agen tersebut yang pertama adalah PT Adi Putra Indragiri yang ada di Rumbai, HM Sobly Ardhie yang ada di jalan H Arif Tembilahan, PT Heldy Citra Inhil yang ada di Jalan Soebrantas Tembilahan, kemudian Palu bin Mainu yang ada di Sungai Guntung Kecamatan Kateman, dan terakhir adalah PT Putra Sopia yang ada di jalan Sultan Syarif Kasim Tembilahan.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa dari jumlah 144.011 KK yang terdaftar sebagai rumah tangga tetap di Inhil ini, kebutuhan terhadap elpiji 3 kg kurang lebih menghabiskan 8 juta kg pertahunnya, dan menurutnya stok elpiji 3 kg di Kabupaten Inhil masih mencukupi.