Aljazair Lepas Kepergian Mustapha, Editor Charlie Hebdo

id aljazair, lepas kepergian, mustapha editor, charlie hebdo

 Aljazair Lepas Kepergian Mustapha, Editor Charlie Hebdo

Algiers, (Antarariau.com) - Keluarga penyunting naskah berita (proof-reader) asal Aljazair yang terbunuh dalam serangan militan ke majalah satir Prancis Charlie Hebdo memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang menurut mereka tidak pernah ingin disorot publik itu.

"Dia ingin tetap anonim namun kematiannya malah membuat dia terkenal," kata Djafar, sepupu dari Mustapha Ourrad, yang menjadi salah seorang dari 12 orang yang terbunuh dalam serangan 7 Januari ke kantor pusat Charlie Hebdo di Paris.

"Dia ingin dilupakan namun kami tidak akan pernah melupakan dia," sambung Djafar.

Kamis malam waktu setempat, shalat jenazah dilakukan di kampung halaman almarhum di Beni-Yenni, Aljazair utara. Almarhum sendiri akan dimakamkan Jumat waktu setempat di Astana Pere-Lachaise, Paris.

Dalam edisi pertamanya sejak pembantaian pekan lalu itu, Charlie Hebdo tetap menerbitkan kartun Nabi Muhammad pada sampulnya dengan tanda "Je suis Charlie" (Saya Charlie) di bawah kata "Semua dimaafkan".

Publikasi Charlie Hebdo pasca pembantaian itu telah mengundang kecaman dari dunia muslim karena telah melukiskan Nabi Muhammad yang dalam Islam haram dilakukan.

Keluarga Ourrad pada Kamis malam itu mengenakan kaus bertuliskan slogan, "Je suis Charlie, je suis Mustapha" (saya Charlie, saya Mustapha).

Lahir pada 1954, Ourrad pindah ke Prancis pada 1981.

Belum jelas benar apakah dia tetap menganut Islam selama di Prancis, namun kerabat sekampungnya mengenang dia sebagai orang yang taat beribadah.

Salah seorang sepupu Ourrad menyebut Mustapha lolos dari "dekade gelap" selama Perang Saudara Aljazair pada 1990-an yang menewaskan sekitar 200.000 orang, demikian AFP.