Petani Bengkalis Menjerit Harga Karet Anjlok

id petani bengkalis, menjerit harga, karet anjlok

Petani Bengkalis Menjerit Harga Karet Anjlok

Bengkalis, (Antarariau.com) - Warga Desa Ketamputih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menjerit dan mengeluh dengan harga karet yang anjlok sangat rendah di daerah setempat.

Seorang petani karet Desa Ketamputih, Nurleha (36) mengatakan anjloknya harga karet telah membuat petani karet di daerah itu benar- benar membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

"Disini harga karet Rp 4.500 perkilo, dan ini rasanya tidak seimbang dengan kebutuhan kita sehari- hari, sementara harga bahan pokok sekarang makin mahal dan kondisi ini benar-benar membuat kami semakin susah," katanya, di Bengkalis, Rabu.

Sementara itu seorang pembeli karet Asmah (51) Warga Desa Ketamputih juga mengeluhkan hal yang sama.

"Kita beli karet dari petani dengan harga Rp 4500 perkilo, dan kita jual lagi dengan harga Rp 5000 perkilo, keuntungannya sangat tipis, terkadang ada juga kita tekor, mudah-mudahan pemerintah bisa mengantisipasi harga karet yang terjadi sekarang ini," katanya.

Dia mengatakan warga di Desa tersebut 80 persen adalah berpenghasilan dari karet, kebutuhan rumah tangga yang semakin meningkat dan tidak seimbangnya dengan hasil yang didapat membuat sebagian warga tertekan batin.

Sebagian warga Desa Ketamputih tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah dengan keadaan karena anjloknya harga karet di daerah itu.

Bupati Bengkalis Herliyan Saleh berharap harga karet bisa kembali naik ke angka tertinggi sebelumnya.

Ia mengatakan harga karet dipengaruhi mekanisme pasar dan adanya bahan karet sintetis mengakibatkan kebutuhan akan karet bisa ditekan sementara produksi tetap tinggi. (KR-AZK)