"Jika dibandingkan dengan cabai merah, cabai rawit lebih efisien, sehingga lebih banyak keuntungannya,"
Jakarta, (Antarariau.com) - Hasil survei terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyimpulkan bahwa menanam cabai rawit memberikan keuntungan yang paling tinggi di antara semua jenis cabai.
Nilai produksi tanaman cabai rawit sekitar Rp55,2 juta/hektare/musim tanam dengan biaya produksi Rp34 juta. Dengan kata lain, ongkos menanam cabai rawit adalah 61,59 persen dari nilai jual.
"Jika dibandingkan dengan cabai merah, cabai rawit lebih efisien, sehingga lebih banyak keuntungannya," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa.
Suryamin mengatakan, dari biaya produksi sebesar 61,59 persen tersebut, pengeluaran paling besar adalah untuk upah pekerja yang mencapai 54,85 persen, dan juga sewa lahan sebesar 14,23 persen.
Namun, lanjut Suryamin, jika dibandingkan dengan cabai merah, penanaman cabai rawit dinilai lebih efisien dikarenakan biaya produksi untuk cabai merah terbilang tinggi atau mencapai Rp52,1 juta, sementara nilai produksi sebesar Rp77,1 juta.
"Untuk cabai merah, biaya produksi mencapai 67,57 persen. Di mana pengeluaran terbesar adalah upah pekerja mencapai 47,74 persen, pupuk 17,15 persen, sewa lahan 9,66 persen, dan pengeluaran lainnya seperti menyewa peralatan pertanian mencapai 8,52 persen," ujar Suryamin.
Sementara untuk bawang merah, total nilai produksi mencapai Rp77,2 juta di mana biaya produksi tercatat sangat tinggi atau mencapai 87,05 persen senilai Rp67,2 juta. Biaya yang paling besar adalah untuk pembelian benih sebesar 38,58 persen atau senilai Rp25,9 juta.
"Untuk benih yang paling besar, karena harus benih yang bagus. Sementara upah pekerja sebesar 30,29 persen, dan sewa lahan sebesar 9,30 persen," kata Suryamin.
Sementara komiditas lainnya, jeruk, total biaya produksi usaha tanaman jeruk per 100 pohon selama satu tahun yang dipanen sendiri mencapai Rp5,4 juta atau 53,46 persen dari nilai produksi yang sebesar Rp10,1 juta.
Komponen biaya untuk jeruk yang dipanen sendiri yang terbesar adalah upah pekerja yang mencapai 32,07 persen atau senilai Rp1,7 juta. Sementara komponen biaya yang paling tinggi untuk tanaman jeruk yang ditebaskan adalah untuk pupuk yang sebesar 28,41 persen atau senilai Rp1,6 juta.
Untuk total biaya produksi tanaman jeruk yang ditebaskan mencapai Rp5,7 juta, sementara untuk nilai total produksi mencapai Rp13 juta untuk tiap 100 pohon selama satu tahun.
Berita Lainnya
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Wisatawan Malaysia dominasi kunjungan ke Riau
03 April 2024 22:34 WIB
BPS sebut nilai impor Riau mencapai 136,74 juta dolar AS
22 March 2024 9:30 WIB
Februari 2024 nilai ekspor Provinsi Riau turun jadi 1,23 miliar dolar AS
21 March 2024 7:46 WIB
Pentingnya data berkualitas untuk kemajuan daerah
27 February 2024 20:31 WIB
Nilai impor Riau selama Januari 2024 naik 22,74 persen
15 February 2024 20:49 WIB
Nilai ekspor Riau 1,51 miliar dolar AS selama Januari 2024
15 February 2024 20:36 WIB
BPS catat ekonomi Riau 2023 tumbuh 4,21 persen untuk seluruh lapangan usaha
07 February 2024 11:01 WIB