Lapas Pekanbaru Bantu 12 Napi Pengidap HIV AIDS

id lapas pekanbaru, bantu 12, napi pengidap, hiv aids

Lapas Pekanbaru Bantu 12 Napi Pengidap HIV AIDS

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru membantu 12 narapidana pengidap HIV/AIDS untuk tetap mendapatkan penanganan medis selama di dalam penjara.

"Kami tetap memperhatikan kesehatan mereka agar bisa mendapat pengobatan yang layak," kata Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Dadi Mulyadi, kepada wartawan usai peringatan Hari AIDS se-Dunia, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan ada 12 narapidana yang kini menjalani masa hukuman di Lapas Pekanbaru yang positif mengidap HIV/AIDS. Menurut dia, seluruhnya berkelamin laki-laki dan rata-rata terjerat kasus narkotika.

Dadi mengatakan 12 penghuni lapas ini mendapat pembinaan dan penanganan kesehatan khusus dari lapas.

Mengenai pengobatannya, ia mengatakan para warga binaan tersebut mendapatkan obat khusus untuk penyakit mereka.

"Mereka diberikan obat khusus dan mendapatkan bantuan pengobatan dari badan internasional," ujarnya.

Ia mengatakan napi yang terjangkit HIV tersebut berasal dari kabupaten/kota di Riau. Kemudian mereka dikumpulkan ke Lapas IIA Kota Pekanbaru untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif.

"Namun, kita berusaha tidak ada pembedaan untuk mereka," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sejak pertama kali ditemukannya penderita HIV di Riau pada tahun 1997, hingga Agustus 2014 jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 2.579 orang. Penderita HIV/AIDS sudah tersebar di 12 Kabupaten/Kota dengan jumlah penderita paling banyak di Kota Pekanbaru.

Penderita HIV di Pekanbaru berjumlah 601 orang, sementara yang sudah positif AIDS 607 penderita. Bahkan, diantara mereka terdapat dua orang anak yang mengidap HIV.

Jumlah penderita paling banyak adalah para Pekerja Seks Komersial (PSK), diikuti oleh tenaga nonprofesional atau karyawan, wiraswasta, ibu rumah tangga dan tenaga medis. Dinas Kesehatan Riau sudah menerapkan pengobatan ARV untuk penderita HIV agar menghambat terjadinya penularan kepada pasangannya.