KPU Pekanbaru mulai data pemilih di 17 TPS di lapas

id Kpu pekanbaru, lapas pekanbaru, pemilu 2024

KPU Pekanbaru mulai data pemilih di 17 TPS di lapas

Arsip foto. Salah seorang warga binaan menyalurkan hak pilihnya di TPS yang ada di Lapas. (ANTARA/Fathul Abdi)

Pekanbaru (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru mulai melakukan pendataan pemilih yang akan memberikan hak suara di 17 tempat pemungutan suara (TPS) khusus yang ada di lembaga permasyarakatan (lapas) atau di rumah tahanan negara (Rutan) yang ada di Ibu Kota Provinsi Riau ini.

"Pendataan TPS khusus ini dalam rangka mengakomodir hak pilih seluruh warga masyarakat ketika mereka berada di wilayah-wilayah khusus seperti di tahanan, lapas atau perkebunan atau industri, kemudian di tempat khusus lainnya atau di wilayah bencana," kata anggota Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kota Pekanbaru Zulfajridi Pekanbaru, Selasa.

Kata dia, khusus di Lapas, KPU melakukan cek daftar pemilih yang bisa memberikan hak suara pada Pemiku 2024. Namun permasalahannya, KPU kesulitan lantaran data warga Lapas ini sangat sulit didapat.

"Kadang memang nggak lengkap. Rata-rata memang warga di sini tidak bawa KTP, dan KK (Kartu Keluarga)," kata dia.

Di Pekanbaru sendiri ada 17 TPS khusus yang tersebar di beberapa rumah tahanan negara atau Rutan.

"Di Pekanbaru perkiraan awal sekitar 17 TPS khusus warga binaan. Cuma kemungkinan data akan bertambah lagi," kata dia.

Sementara itu, Kasubsi Registrasi Lapas Kelas IIA Pekanbaru Hendra Purnama Cipta mengatakan, total penghuni Lapas yang berada di Jalan Permasyarakatan ini mencapai 1.377 orang.

Ditanya soal data pemilih, Hendra menyebut masih menunggu data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru.

"Kita masih menunggu hasil perekaman dari Disdukcapil untuk berapa yang sudah punya hak pilih. Kita belum terima hasilnya. Kita masih menunggu," tambahnya mengakhiri.

Baca juga: Bawaslu Riau temukan warga tidak masuk DPT

Baca juga: Dari 36, hanya 5 balon DPD RI asal Riau yang lolos verifikasi faktual I