Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan sopir angkutan umum dalam kota menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, Jalan Jenderal Sudirman dengan cara menelantarkan ratusan penumpang.
"Kami menuntut pemerintah daerah menaikkan ongkos atau tiket Bus Trans Metro Pekanbaru yang selama ini masih lebih murah dibandingkan angkutan umum. Karena itu membuat oplet (angkot) kami sepi penumpang," kata Suwanto (34), seorang sopir oplet yang ikut dalam aksi tersebut, Jumat siang.
Selama ini, kata Junaidi (45), sopir angkot lainnya, Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) milik perusahaan pemerintah daerah, masih memberlakukan tarif lama yakni Rp3.000 sementara umum telah mencapai Rp4.000 per penumpang.
Terpantau ada puluhan angkutan umum jenis bus dan oplet yang sengaja diparkirkan para pengunjuk rasa di pinggir Jalan Jenderal Sudirman hingga menutupi sebagian badan jalan hingga sepanjang 800 meter mulai dari depan Kantor Wali Kota Pekanbaru hingga menjalar ke depan Gedung Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau.
Puluhan sopir angkot itu kemudian memaksa sopir angkutan umum lainnya untuk turut serta menggelar aksi demonstrasi dengan cara memberhentikannya di tengah jalan.
Aksi tersebut kemudian mengakibatkan kemacetan panjang di sekitar jalan mengarah ke pusat kota. Parahnya para sopir angkot tersebut juga menurunkan secara paksa ratusan penumpang hingga akhirnya terlantar.
Puluhan anggota kepolisian berjaga-jaga dan turut mengatur lalu lintas kendaraan. Seorang petugas berinisiatif untuk mengantarkan para penumpang terlantar itu menggunakan mobil patroli.
Aksi puluhan sopir angkutan umum dalam kota itu merupakan yang kedua setelah pada Selasa (19/10) kelompok ini juga sempat menggelar demonstrasi menuntut hal sama.
Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Max Robert yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk merealisasikan tuntutan para sopir angkot.
"Namun tidak semudah itu dan harus direalisasikan sekarang juga. tentu buhtuh waktu dan perundingan bersama," kata Max kepada para demonstran.
Direktur Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Eri Susanto yang mengelola Bus TMP mengatakan pihaknya masih harus menunggu hasil kesepakatan bersama membahas tuntutan para sopir angkot.
"Kalau mau dinaikkan sekarang juga tidak bisa, karena yang ditakutkan malah akan melanggar aturan. TMP ini disubsidi pemerintah daerah, maka kesepakatannya harus dirembukkan dan menunggu keputusan Wali Kota Pekanbaru," katanya.
Eri Susanto mengatakan, penerapan tarif angkutan TMP sebesar Rp3.000 per penumpang merupakan aturan yang harus dijalankan dan untuk mengubahkan tentu dibutuhkan aturan baru.
"Makanya tidak bisa serta merta dinaikkan begitu saja. Paling tidak pekan depan karena saat ini Wali Kota Pekanbaru sedang berada di Jakarta," katanya.
Berita Lainnya
Demo Ratusan Sopir Taksi Konvensional Tak Membuahkan Hasil
21 August 2017 14:05 WIB
Bawa Kabur Angkot, Warga Pekanbaru Diciduk Polisi
18 April 2017 20:25 WIB
Bus Trans Metro Pekanbaru Bertambah 50, Trayek Angkot Akan Diubah
16 May 2016 20:35 WIB
Warga Pekanbaru Keluhkan Tarif Angkot Tidak Turun
26 January 2015 14:25 WIB
Warga Pekanbaru Keluhkan Tarif Angkot Tetap Tinggi
10 January 2015 19:59 WIB
Dishub Pekanbaru Gelar Razia Penertiban Angkot
09 January 2015 14:00 WIB
Sopir Angkot Pekanbaru Mogok Karena Sepi Penumpang
19 November 2014 21:50 WIB
Penumpang Terlantarkan Akibat Sopir Angkot Pekanbaru Mogok
18 November 2014 16:25 WIB