Harga Premium Di Bengkalis Tembus Rp10 Ribu Per Liter

id harga premium, di bengkalis, tembus rp10, ribu per liter

Harga Premium Di Bengkalis Tembus Rp10 Ribu Per Liter

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kalangan pedagang pengecer di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau menjual bahan bakar minyak jenis premium bersubsidi seharga Rp10 ribu per liter sebagai dampak dari rencana pemerintah menaikkan harga BBM dalam waktu dekat.

"Sudah dua pekan ini, premium langka dan sekalinya ada harganya mahal, paling murah Rp10 ribu per liter," kata Anggi (26), warga setempat lewat sambungan telepon, Rabu.

Informasi sejumlah warga, saat ini kelangkaan BBM bersubsidi khususnya jenis premium masih terjadi di Pulau Bengkalis.

Sejumlah Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) kerap kehabisan stok sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas warga di pulau terisolasi tersebut.

Untuk diketahui, Pulau Bengkalis merupakan ibu kota dari Kabupaten Bengkalis, dimana daratannya dipisahkan oleh selat sehingga untuk menjangkau pulau tersebut harus menggunakan kapal penyeberangan milik pemerintah.

Dari Kota Pekanbaru membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam untuk sampai ke Pulau Bengkalis, terlebih jika terjadi antrean panjang saat berada di pelabuhan penyeberangan.

Informasi sejumlah warga, rata-rata pengecer yang menjual premium di daerah itu hanya bertahan dalam hitungan jam, warga akhirnya terpaksa harus bersabar untuk mendapatkannya.

"Beberapa hari ini kelangkaan premium semakin parah. Kalau sebelumnya masih banyak pengecer, sekarang sudah jarang ditemui. Mereka bahkan menjualnya dengan harga mahal," kata Usman (40), warga Bengkalis.

Dikabarkan, tim pengawas BBM dari Polres dan Disperindag Bengkalis telah turun ke sejumlah APMS untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan BBM tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bengkalis, Raja Arlingga mengatakan, sudah ada kesepakatan bahwa APMS harus lebih mengutamakan penjualan di APMS dan tidak melayani para pengecer.

"Kalau masih melayani pembelian pedagang pengecer dengan jumlah banyak, maka bersiap akan mendapatkan sanksi tegas," katanya.