Pekanbaru, (Antarariau.com) - Perusahaan Listrik Negara Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) menyatakan musim hujan yang terjadi beberapa pekan terahir menyebabkan konsumsi listrik di berbagai wilayah kabupaten/kota menurun sehingga mengurangi beban kebutuhan pada waktu malam.
"Sejak musim hujan ini, konsumsi energi masyarakat malah menurun," kata Deputi Manager dan Humas PLN WRKR Sarno, kepada Antara di Pekanbaru, Selasa siang.
Menurut dia, hal itu justru memberikan keuntungan tersendiri bagi PLN karena dapat melakukan penghematan energi jelang memasuki musim kemarau mendatang.
Terlebih, kata Sarno, ketika musim hujan debit air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang akan terus meningkat.
Sarno menjelaskan, sewajarnya kebutuhan listrik pada malam hari yakni mencapai 500 Mega Watt (MW), namun sejak beberapa pekan musim hujan, kebutuhan energi tersebut berkurang menjadi 430 hingga 450 MW.
Artinya, kata Sarno, terjadi penghematan sekitar 50 hingga 70 MW setiap malamnya dan ini telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan menurunnya konsumsi energi listrik tersebut, salah satunya mungkin pengurangan penggunaan mesin pendingin (AC) dan kipas angin," katanya.
Sementara pada siang hari, lanjut dia, konsumsi energi listrik bagi lebih 5 juta jiwa penduduk Provinsi Riau hanya di bawah 400 MW karena aktivitas lebih banyak di tempat-tempat tertentu seperti swalayan, perkantoran dan lainnya.
Namun demikian, menurut Sarno, pihaknya tetap mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi pada musim hujan saat ini.
"Semisal rusaknya jarungan listrik akibat tertimpah pohon yang tumbang dan travo yang terbakar akibat tersambar petir. Maka dilakukan upaya patroli rutin untuk mengantisipasinya dan dilakukan perbaikan secepatnya jika terjadi peristiwa tersebut," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan seluruh wilayah kabupaten/kota di Riau masih berpeluang hutan berintensitas ringan-sedang.