Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyatakan sebanyak 353 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Sumatera, yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan masih terjadi serta menimbulkan polusi asap.
"Berdasarkan pantauan satelit Terra/Aqua pagi ini di Sumatera kembali muncul titik panas sebanyak 353 titik. Terbanyak ada di Provinsi Sumatera Selatan," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, melalui pesan singkat kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit pada pukul 07.00 WIB.
Jumlah "hotspot" di Sumatera melonjak jika dibandingkan hasil pemantauan satelit pada Selasa petang (7/10), yang mendeteksi sebanyak 75 titik panas. Titik panas terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), yakni mencapai 284 titik.
Kemudian titik panas juga terdapat di Jambi 26 titik, di Riau ada 24 titik, Bangka Belitung 10 titik, dan Lampung sembilan titik.
Jumlah "hotspot" Riau juga bertambah dibandingkan sehari lalu, yang mencapai empat titik. Pada Rabu pagi sebanyak 24 titik panas Riau tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir 18 titik, Rokan Hulu tiga titik, Pelalawan dua titik dan Indragiri Hulu satu titik.
Tingkat keakuratan data (Confidence) di Riau yang melebihi 70 persen, mendeteksi sebanyak enam titik merupakan titik api kebakaran.
Dampak kebakaran berupa polusi asap masih menyelimuti Kota Pekanbaru, meski begitu jarak pandang masih mencapai dua kilometer dan aman untuk penerbangan. Namun, potensi polusi asap kiriman dari daerah lain masih tinggi.
"Angin secara umum berhembus dari Tenggara-Barat Daya menuju ke Utara-Timur Laut dengan kecepatan 5 hingga 15 knot," ujarnya.
Sedangkan pada pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada pagi ini, kualitas udara masih tercemar asap sehingga mencapai angka 51 atau dalam level "Sedang".
Ia menambahkan, cuaca Riau pada umumnya cerah berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang pada sore atau malam hari di wilayah Riau bagian Barat, dan Utara.
Berita Lainnya
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
BMKG pastikan fenomena udara panas yang melanda Indonesia bukan "heatwave"
02 May 2024 11:20 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
BMKG prakirakan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
25 April 2024 11:04 WIB
BMKG prakirakan cuaca sebagian besar Indonesia berawan
20 April 2024 13:14 WIB
BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim terpantau turun dari 383 menjadi 202
19 April 2024 13:49 WIB
BMKG optimalkan seluruh teknologi mitigasi potensi tsunami erupsi Gunung Ruang
18 April 2024 10:24 WIB
BMKG temukan 167 titik panas tersebar di Kalimantan Timur
15 April 2024 13:04 WIB