China Beberkan Strategi Kerja Sama Ekonomi dengan Negara Anggota SCO

id SCO,KTT SCO

China Beberkan Strategi Kerja Sama Ekonomi dengan Negara Anggota SCO

Presiden China Xi Jinping dalam Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) "Plus" di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, kota Tianjin, China pada Senin (1/9/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia.)

Tianjin (ANTARA) - Presiden Xi Jinping mengatakan China berencana untuk fokus pada tindakan nyata khususnya di bidang ekonomi untuk memastikan perkembangan "Shanghai Cooperation Organization" (SCO) yang lebih baik.

"Ke depannya, China berencana untuk melaksanakan 100 proyek 'kecil dan indah' di negara-negara anggota yang membutuhkan. China akan memberikan hibah sebesar 2 miliar yuan (sekitar Rp4,6 triliun) kepada negara-negara anggota SCO tahun ini," kata Presiden Xi dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO di Tianjing pada Senin (1/9).

Selain itu, China akan memberikan pinjaman tambahan sebesar 10 miliar RMB (sekitar Rp23 triliun) kepada bank-bank anggota Konsorsium Antarbank SCO selama tiga tahun ke depan.

Baca juga: Xi Jinping Gelar Jamuan Malam Meriah Jelang Pembukaan KTT SCO di Tianjin

Mulai tahun depan, China akan menggandakan jumlah beasiswa khusus SCO dan meluncurkan program doktoral inovatif SCO untuk melatih talenta-talenta berkualitas tinggi dalam penelitian akademik serta ilmiah dan teknologi.

Dalam lima tahun ke depan, China pun akan mendirikan 10 pelatihan Luban di negara-negara anggota SCO dan menyediakan 10.000 kesempatan pelatihan sumber daya manusia. Tidak ketinggalan, dalam lima tahun ke depan, China akan merawat 500 pasien penyakit jantung bawaan, melakukan 5.000 operasi katarak dan melakukan 10.000 pemeriksaan kanker untuk negara-negara SCO lainnya.

"China senantiasa menyelaraskan pembangunannya dengan pembangunan SCO dan dengan aspirasi rakyat negara-negara anggota untuk kehidupan yang lebih baik. Hingga saat ini, investasi China di negara-negara anggota SCO lainnya telah melampaui 84 miliar dolar AS, dan perdagangan bilateral tahunannya dengan negara-negara anggota SCO lainnya telah melampaui 500 miliar dolar AS," jelas Presiden Xi.

Namun, untuk dapat mengembangkan SCO, Presiden Xi mengajak agar negara-negara anggota organisasi itu meneruskan Semangat Shanghai yang pertama kali dikemukakan pada 2001.

"Pertama, kita harus mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan, semua negara anggota SCO adalah sahabat dan mitra. Kita harus menghormati perbedaan, menjaga komunikasi strategis, membangun konsensus, dan memperkuat solidaritas serta kolaborasi," ungkap Presiden Xi.

Kedua, SCO harus mengejar manfaat bersama dan hasil yang saling menguntungkan sehingga perlu menyelaraskan strategi pembangunan kita dengan lebih baik dan mendorong implementasi berkualitas tinggi dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Ketiga, perlu untuk terus memperjuangkan keterbukaan dan inklusivitas. Negara-negara anggota SCO perlu meningkatkan saling pengertian dan persahabatan melalui pertukaran antarmasyarakat, saling mendukung dalam kerja sama ekonomi dan bersama-sama membangun taman peradaban di mana semua budaya berkembang dalam kemakmuran dan harmoni melalui pencerahan bersama.

Keempat, SCO harus menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan dengan menjaga sistem internasional yang berpusat pada PBB dan mendukung sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai intinya.

"Kita harus mengadvokasi dunia multipolar yang setara dan tertib serta globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat secara universal, dan menjadikan sistem tata kelola global lebih adil dan setara," tambah Presiden Xi.

Kelima, SCO harus mengupayakan hasil nyata dan efisiensi tinggi, meningkatkan pemanfaatan sumber daya, dan meningkatkan pembangunan kapasitas untuk memperbaiki struktur kelembagaannya serta menjadikan pengambilan keputusannya lebih ilmiah dan tindakannya lebih efisien.

Pada sesi pleno KTT SCO tersebut, hadir kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota tetap SCO yaitu China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, Iran dan Belarus.

Para pemimpin negara anggota dalam KTT SCO juga menandatangani "Deklarasi Tianjin Dewan Kepala Negara SCO", menyetujui Strategi Pembangunan SCO hingga 2035, merilis pernyataan tentang kemenangan Perang Dunia II dan peringatan 80 tahun berdirinya PBB, pernyataan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral dan mengadopsi 24 dokumen hasil yang mencakup peningkatan kerja sama di bidang keamanan, ekonomi, hubungan antarmasyarakat dan pengembangan organisasi.

Para pemimpin negara anggota bersama-sama menyaksikan peresmian empat pusat baru yaitu Pusat Universal SCO untuk Melawan Tantangan dan Ancaman Keamanan, Pusat Pemberantasan Kejahatan Terorganisir Transnasional, Pusat Keamanan Informasi dan Pusat Antinarkoba.

KTT pun menyetujui penerimaan Laos sebagai mitra dialog dan memutuskan bahwa Kirgiztan akan memegang jabatan presiden SCO untuk periode 2025–2026.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.