Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz harus berjuang keras melawan petenis nomor 56 dunia Damir Dzumhur untuk menang 6-1, 2-6, 6-3 dalam pertandingan yang berjalan pada laga pembukanya dalam Cincinnati Open di Ohio, AS, Minggu (10/8) waktu setempat atau Senin WIB.
"Pertandingannya seperti rollercoaster," kata Alcaraz ujar pertandingan, seperti disiarkan ATP.
"Banyak perasaan baik, perasaan buruk, kembali ke perasaan baik. Yang bisa saya katakan adalah saya senang bisa menang di akhir dan memiliki kesempatan lain untuk menjadi lebih baik."
"Saya akan mencoba besok untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri saya karena hari ini agak sulit. Damir bermain tenis dengan sangat cerdas, yang membuat saya harus fokus dan siap untuk itu," ujar unggulan kedua itu.
Baca juga: Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Bersinar di Final ITF W75 Lexington
"Saya akan beristirahat besok, untuk mengembalikan kepercayaan diri saya dan semoga bisa lebih baik di babak berikutnya."
Alcaraz tampak siap untuk menyamai rivalnya Jannik Sinner yang menyelesaikan laga pembuka ajang ATP Masters 1000 itu hanya dengan 59 menit.
Ia dengan cepat menyelesaikan set pertama hanya dalam 28 menit. Namun, sementara juara bertahan Sinner nyaris tidak mengalami benturan saat melawan Daniel Elahi Galan, Alcaraz justru kehilangan arah di set kedua.
Dengan kesalahan-kesalahan yang terus terjadi dan intensitasnya yang menurun, petenis nomor dua dunia itu membuka peluang bagi Dzumhur, yang mulai menyerang dan mengendalikan reli untuk menyamakan kedudukan.
Alcaraz secara krusial bangkit kembali di set penentuan, menemukan kekuatan dan presisi yang cukup untuk menyeimbangkan permainan dan menutup pertandingan setelah satu jam 41 menit.
Petenis Spanyol itu kini telah memenangi 12 pertandingan ATP Masters 1000, menurut indeks menang/kalah ATP, tetapi dikhawatirkan mengulang kekalahan pada babak pertama seperti di Miami pada Maret lalu.
Alcaraz melakukan 44 kesalahan sendiri melawan Dzumhur, dan gagal menyelamatkan satu pun dari tiga break point yang dihadapinya.
"Di sini sulit untuk bermain tenis sehebat itu," tambah Alcaraz.
"Bolanya sering melambung, melaju sangat cepat. Anda harus siap berada di posisi yang baik untuk setiap pukulan dan itu sangat sulit dilakukan."
"Anda harus tahu akan ada beberapa poin dan gim dalam pertandingan di mana Anda merasa tidak nyaman, jadi Anda harus mempertahankan pikiran positif dengan cara yang benar. Sungguh melegakan bisa meraih kemenangan," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Baca juga: Swiatek Tanpa Hambatan lolos ke 16 Besar WTA Montreal
Alcaraz berkompetisi untuk pertama kalinya sejak kalah dari Sinner dalam head to head terakhir mereka di final Wimbledon.
Setelah keduanya lolos ke ATP Finals, Sinner dan Alcaraz akan bersaing ketat untuk memperebutkan gelar No.1 ATP akhir tahun selama sisa tahun ini. Alcaraz saat ini unggul 1.500 poin atas Sinner dalam ATP Live Race To Turin.
Sebagai petenis peringkat dua dunia selama 52 pekan, Alcaraz telah meraih lima gelar juara tur pada 2025, termasuk gelar Masters 1000 di Monte Carlo dan Roma.
Hasil terbaik petenis berusia 22 tahun itu di Ohio terjadi pada tahun 2023, ketika ia kalah dalam final tiga set yang menegangkan melawan Novak Djokovic. Alcaraz selanjutnya akan bertemu Hamad Medjedovic yang mengalahkan Tallon Griekspoor.